Norsan dan Kekuatan Politik Tingkat Dewa

11 hours ago 3

DULU ia cuma penumpang perahu karet. Terombang-ambing di antara ombak politik yang tak mengenal kasihan. Sekarang? Jangan main-main.

Ia naik kapal perang berlapis baja, mesin turbo, dan anti-ranjau politik, Partai Gerindra. Nama kapalnya? Kapal Induk Asta Cita.

Siapa dia? Siapa lagi kalau bukan Gubernur Kalbar, 2025–2030, Ria Norsan, yang kini resmi jadi anggota Gerindra. Tapi ini bukan sekadar ganti seragam partai, ini adalah transformasi dari “Norsan Si Baju Kuning” menjadi “Norsan Sang Pendekar Prabowo.”

Kalau dulu, bersin aja bisa digoreng jadi isu. Tapi sekarang? Mau batuk disorot kamera pun, dia tinggal bilang, “Itu bagian dari Asta Cita nomor tujuh, Kesehatan Nasional.”

Apakah ini kebetulan? Tidak, wak. Ini adalah politik quantum leap, lompatan kuantum kekuasaan, dari rawan jadi kebal, dari minor jadi mayor, dari ancaman pidana jadi pidato kemenangan.

“Saya gabung Gerindra bukan cari aman, tapi karena sejalan dengan visi perjuangan,” ucap Norsan sambil tersenyum, mungkin sambil mengelus-elus peta Kalbar sambil bergumam “ini semua akan jadi basis suara kita, seperti di sinetron.”

Langkah Norsan gabung Gerindra tentu bukan drama sinetron murahan. Ini serial epik politik Nusantara, musim terbaru, Game of Kursi. Ia kini satu warna dengan pusat kekuasaan. Dulu merah, sekarang hitam-garuda. Dulu PDIP, sekarang Prabowo-Bersatu. Dulu potensi tersangka, sekarang potensi raja di Bumi Khatulistiwa?

Seperti di setiap cerita klasik, protagonis kita punya masa lalu yang penuh teka-teki.

Ada isu korupsi BP2TD? Sudah lewat. Sudah move on. Bahkan kalau ditanya sekarang, mungkin jawabannya, “Saya tidak ingat pernah menjadi tersangka, yang saya ingat cuma janji kampanye saya.”

Rekening pribadi diblokir? Itu dulu. Sekarang rekeningnya bisa buka sendiri, mungkin pakai sidik jari Garuda.

Disomasi Didi Haryono? Namanya juga selebritas politik. Kalau nggak disomasi, berarti belum terkenal. Video dipotong? Mungkin itu editan sinematik dari lawan politik. Tenang aja, semua bisa di-clear-kan pakai narasi Asta Cita.

Sebelum ini, ia sempat digadang-gadang pindah ke Demokrat atau PDIP. Tapi akhirnya dia memilih Gerindra. Kenapa? Karena cuma Gerindra yang bisa memberikan paket lengkap, perlindungan politik, branding nasional, dan kemungkinan kursi menteri di masa depan.

Kini, sebagai Gubernur Kalbar dan kader Gerindra, Norsan bukan lagi penumpang. Dia kapten kapal, atau setidaknya, kepala suku lokal yang siap memasok suara ke istana.

Apakah ia akan jadi kingmaker Kalbar untuk 2029? Atau justru jadi tokoh sinetron yang kembali naik daun setelah rebranding total?

Entahlah. Tapi satu hal pasti, angin politik sudah berbalik. Norsan? Sudah memegang layar, kemudi, dan kompas. Bahkan ombak pun tampaknya mulai sopan tiap dia lewat.

#camanewak

Oleh : Rosadi Jamani

[ Ketua Satupena Kalbar ]

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |