Buku Nilai-Nilai Kebajikan Jamaah LDII Dibedah, Berikut Hasil Riset Penulis

10 hours ago 4

FOTO : Saat bedah buku berlangsung di Asrama Haji Pontianak [ ist ]

redaksi – radarkalbar.com

PONTIANAK – Buku yang berjudul Nilai-Nilai Kebajikan Jamaah LDII Dari Amal Saleh Hingga Kemandirian, Menggali dan Mengkreasikan Hikmah Dalam Kehidupan berhasil dibedah dan dibahas dengan dihadir langsung penulis Ust Dr. Ahmad Ali di Aula Asrama Haji Pontianak, Sabtu (26/4/2025).

Tampil sebagai pembahas Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Prof Hermansyah, MA, Sekretaris ICMI Kalbar, Aida Mochtar, M.Hum, dan moderator Ketua SatuPena Kalbar, Rosadi Jamani, M.Si

Dalam pemaparannya penulis saat melakukan riset menemukan setidaknya sebelas nilai-nilai kebajikan yang dikerjakan jamaah LDII.

“Buku ini berangkat dari riset lapangan melalui observasi langsung di lingkungan jamaah LDII, baik di pesantren, masjid, maupun sekretariat. Saya temukan ada sebelas nilai-nilai kebajikan yang dikerjakannya jamaah LDII,” ujarnya.

Satu satu kebajikan yang dipraktekkan adalah penggunaan kalimat amal saleh (amsol) ketika meminta bantuan ke orang lain.

“Jadi ketika jamaah LDII meminta bantuan menggunakan kata Amal Saleh atau disingkat Amsol. Sehingga tidak terkesan menyuruh atau memerintah melainkan ada muatan ibadah. Jadi paswordnya LDII itu amsol” terang Ahmad Ali.

Menurut pria yang juga Dosen Pascasarjana PTIQ Jakarta ini menjelaskan tujuan dari penulisan buku ini tidak sekadar mendokumentasikan praktik keagamaan, tetapi juga untuk menggali hikmah dan nilai kebajikan yang bisa dikembangkan dan dicontoh oleh masyarakat luas.

Ia juga menyinggung pentingnya menambah wawasan sebagaimana diajarkan dalam Ta‘lîm al-Muta‘allim, kitab klasik populer di kalangan pesantren, karya Syaikh Imam al-Zarnûjî.

Buku tersebut memuat sebelas nilai kebajikan seperti amal saleh, kebersihan dan kerapian, disiplin, solidaritas, musyawarah, penghormatan terhadap tamu, kerja sama, ukhuwah (persaudaraan), kepedulian sosial, hingga kemandirian.

Semua nilai tersebut, menurut Ahmad, bukan hanya menjadi teori, melainkan telah menjadi praktik keseharian jamaah LDII.

Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto, mengungkapkan momen kehadiran Ahmad Ali ke Kalbar dimanfaatkan untuk membedah karya akademik tersebut.

“Beliau datang ke Kalbar dalam rangka riset, dan kami manfaatkan kesempatan itu. Sebagai akademisi, beliau tentu punya parameter tersendiri dalam menyusun dan menerbitkan karya. Kami sangat mengapresiasi,” ujarnya.

Susanto menambahkan, tema yang diangkat juga sejalan dengan misi LDII untuk membentuk sumber daya manusia yang profesional religius.

“Kita menerapkan 29 karakter yang mencakup dimensi agama, sosial, dan etika. Ini adalah bagian dari upaya dakwah kami yang murni, dengan semangat menebar kebaikan,” katanya.

Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi ajang ta’aruf (saling mengenal) dengan masyarakat luas, termasuk ormas Islam, pimpinan lembaga dakwah kampus, dan tokoh masyarakat. Ia menyadari, LDII masih kerap menerima catatan kritis dari sejumlah kalangan.

“Karena itu kami ingin membuka diri, menjawab pertanyaan-pertanyaan dan label yang selama ini dilekatkan kepada kami,” imbuh Susanto.

Sementara, Sekretaris MUI Kalbar, Muhammad Sani, turut hadir dan memberikan tanggapan positif. Ia menyebut bedah buku ini sebagai langkah yang patut diapresiasi.

“Bagus dan baik kegiatan ini dilakukan, karena memberikan wawasan dan pencerahan kepada umat bahwa LDII memiliki nilai-nilai lebih, walaupun tentu masih ada kekurangan,” kata Sani.

Menurutnya, hal terpenting adalah bagaimana setiap kekurangan tersebut diperbaiki dan disempurnakan.

“Agar kita bisa bersama membangun dan membesarkan umat. MUI sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada LDII yang telah membuka ruang ini,” tutupnya. [ red/rilis LDII Kalbar]

editor : tim redaksi

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |