FOTO : gabungan remaja masjid saat menggelar aksi untuk Palestina di ajang CFD Pontiakan [ ist]
redaksi – radarkalbar.com
PONTIANAK – Minggu pagi, (20/4/2025) itu bukan hanya tentang olahraga dan rekreasi.
Di antara hiruk-pikuk Car Free Day (CFD) Jalan Ahmad Yani, Pontianak, sekelompok pemuda berdiri tegak membawa pesan kemanusiaan “Ulurkan Tangan Donasi Bersama, Buktikan Kita Bersama Palestina.”
Mereka bukan aktivis jalanan biasa. Puluhan anak muda ini adalah Pemuda dan Remaja Masjid dari berbagai penjuru kota Remaja Masjid Mujahidin, Sirajul Munir, Baitul Iman, Ikhwannur, Taman Yasmin 3, Al Mursalat, Muhtadin, Haruniyah, Al Ma’adi serta lainnya.
Kehadiran mereka dengan semangat yang sama, menunjukkan generasi muda Kalimantan Barat tidak tinggal diam atas tragedi kemanusiaan yang menimpa warga Gaza.
“Sudah sebulan sejak penjajah zionis Israel kembali melanjutkan genosida setelah melanggar perjanjian gencatan senjata. Ini bukan soal politik semata, ini tentang kemanusiaan,” teriak seorang orator dengan suara lantang melalui pengeras suara, menyentuh hati para pengunjung CFD yang melintas.
Di tengah kesibukan warga yang berolahraga dan bersantai, aksi damai ini menyita perhatian. Tak sedikit yang berhenti sejenak, membaca spanduk, mendengarkan orasi, bahkan turut serta memberikan donasi.
Ketua Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Kota Pontianak, Azhari mengungkapkan aksi ini merupakan bagian dari seruan nasional yang diinisiasi oleh Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina (API Palestina).
“Hari ini, bukan hanya Pontianak. Teman-teman di Jakarta dan berbagai provinsi lain juga bergerak. Kami di Kalbar mewakili suara pemuda yang mendambakan keadilan dan kemerdekaan bagi Palestina,” tegasnya.
Namun, perjuangan mereka tidak dimulai dan diakhiri di CFD saja. Sejak Jumat (18/4/2025), mereka telah menggalang donasi di masjid-masjid, menyampaikan pesan-pesan kepedulian usai salat Jumat. Bagi mereka, masjid bukan hanya tempat ibadah, tapi pusat pergerakan umat.
“Palestina adalah negeri yang diberkahi, di sana ada Masjid Al Aqsha. Kami merasa terpanggil, bukan hanya sebagai umat Islam, tapi sebagai manusia yang menolak penindasan. Ini juga bentuk nyata menjalankan amanat konstitusi, memperjuangkan kemerdekaan semua bangsa,” ungkapnya.
Kehadiran dan semangat para pemuda ini mendapat apresiasi dari Nurwahid, tokoh muda Kalbar yang telah lama aktif dalam program-program kepalestinaan.
“Dulu Soekarno bilang kita akan bersama Palestina sampai merdeka. Beliau juga percaya pada kekuatan pemuda. Dan hari ini, kita melihat semangat itu hidup di CFD Ayani,” ujarnya.
Nurwahid juga mengungkapkan sebelum gerakan pemuda masjid ini, sejumlah mahasiswa telah membentuk komunitas CFD Ayani Peduli Palestina. Menurutnya, aksi-aksi seperti ini adalah benih solidaritas yang harus terus disiram dan dirawat.
Di tengah maraknya berita konflik dan tragedi, aksi kecil dari pemuda-pemudi masjid ini adalah pengingat kemanusiaan belum mati. Harapan dan keberanian masih tumbuh di lorong-lorong masjid, lalu mekar di jalanan kota menuju kebebasan yang mereka perjuangkan, walau jauh di Palestina. [ red/r]
editor : Muhammad Khusyairi