Oleh : Rosadi Jamani [ Ketua Satupena Kalimantan Barat ]
KALAU hidup adalah sinetron jam prime time, Ridwan Kamil ini kayak karakter utama yang udah difitnah, disambar petir, dituduh bukan ayah biologis, tapi tetap tampil glowing di depan kamera.
Dia sangat tangguh. Kalau saya mungkin sudah berhenti ngopi, sangat pahit. Maaf menganggu liburannya, wak! Sambil seruput kopi habis jogging di tepian Sungai Kapuas, yok kita bahas episode kesekian tentang Kang Emil.
Baru saja tenang setelah bertarung di Pilkada DKI, Kang Emil langsung digempur dua badai besar. Badai pertama, KPK mampir ke rumahnya. Dua kali. Bukan buat minum teh atau ngebor sambil renovasi, tapi karena kasus dugaan korupsi petinggi Bank Jabar yang menyeret-nyeret namanya. Statusnya? Masih saksi. Tapi saksi yang rumahnya dua kali disatroni itu, bukan saksi biasa. Itu saksi VVIP.
Dari rumahnya, ditemukan hal yang bikin netizen makin ngopi sambil ngezoom layar, deposito Rp70 miliar. Iya, 70 miliar! Angka yang bikin banyak dari kita mendadak nyesel waktu dulu milih jurusan kuliah.
Gak cuma itu, motor Royal Enfield Classic 500 Battle Green juga ikut disita. Motor gagah, klasik, maskulin, kayak motor yang dipakai Pangeran Inggris buat ngopi di hutan. Sayangnya sang motor sekarang harus berpose murung di kantor KPK, bukan di jalanan Bandung.
Kasus ini saja sudah membuat geger negeri ini. Yang memang tak suka RK, ini semacam hadiah special. Isu-isu lain pun menyeruak. Sampai ada mempermasalahkan Masjid Al Jabar. Ya, mau gimana lagi, risiko pejabat publik.
Belum habis napas dari badai pertama, badai kedua datang dengan gaya slow motion, Lisa Mariana. Bukan Palung Mariana, ya. Tiba-tiba muncul dan bilang, “Aku punya anak dari Ridwan Kamil.” Astaga naga terbang salto! Publik langsung heboh lagi. Lisa minta tes DNA, seolah-olah ini episode baru dari serial “Siapa Ayahku?” versi Indonesia.
Kang Emil membantah keras, merasa difitnah, dan langsung melaporkan Lisa ke Bareskrim. Tapi netizen mah tetap jadi netizen. Mereka bukan ahli hukum, tapi kalau urusan gosip politik dan tes DNA, semua langsung kayak profesor genetika. Bahkan ada yang bikin polling, “Kamu tim Kang Emil atau tim Lisa?”
Hebohnya dua kasus ini tentu bukan kaleng-kaleng. Timeline media sosial penuh. Grup WhatsApp keluarga sampai alumni SD juga bahas ini. Tapi di tengah semua itu, Ridwan Kamil dan keluarganya tetap tampil tegar.
Istrinya, Atalia, masih berdiri di sampingnya, seperti tokoh anime yang selalu percaya pada cinta sejati meski dunia runtuh. Anak-anaknya juga tetap solid. Yang bisa bikin semua orang bertanya, ini manusia apa karakter Marvel?
Inilah sisi tragikomedi kehidupan Ridwan Kamil. Dulu dikenal sebagai arsitek cemerlang lulusan ITB dan Berkeley, wali kota hits, gubernur visioner, suami siaga, ayah penuh cinta. Sekarang… ya masih sama. Tapi ditambah embel-embel saksi KPK dan protagonis dalam skandal DNA.
Meski hidupnya udah kayak season 4 dari drama penuh plot twist, Kang Emil tetap aktif di medsos, walau kadang matikan kolom komentar. Masih sempat bikin caption motivasi. Masih sempat senyum. Masih sempat bicara soal harapan dan keteguhan hati. Jujur, ini definisi baru dari “mental baja, hati berlian, dan wifi kuat.”
Mungkin ini pesan dari semesta, kalau kamu bisa survive jadi pejabat di Indonesia, dicibir netizen, diseret KPK, dituduh punya anak dari orang yang bahkan kamu nggak follow, dan tetap bisa posting di Instagram, kamu udah bukan manusia biasa. Kamu… Kang Emil.
Buat kamu yang hari ini stres gara-gara cicilan motor, chat gebetan cuma dibalas “wkwk”, atau bos nanyain kerjaan jam 11 malam, ingatlah! Setidaknya kamu nggak harus jelasin ke publik kenapa namamu masuk di urusan DNA dan deposito misterius.
Ridwan Kamil menunjukkan, meski badai datang bergantian, kalau akarnya kuat, pohon takkan roboh. Kecuali… yang nebang pohonnya KPK.
#camanewak