FOTO : Momen berpoto bersama usai peluncuran ODF di Desa Nanga Menterap [ ist ]
Doni – radarkalbar.com
SEKADAU – Suasana Balai Desa Nanga Menterap, Kecamatan Sekadau Hulu, Kabupaten Sekadau terasa berbeda pada Rabu (16/4/2025) pagi.
Antusiasme warga berpadu dengan semangat para pemangku kepentingan menyambut momen bersejarah, deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Sebuah tonggak penting menuju kehidupan yang lebih sehat.
Di tengah sorak-sorai dan tepuk tangan warga, Bupati Sekadau, Aron, SH, didampingi sang istri Magdalena Susilawati Aron, hadir langsung dalam acara yang sarat makna tersebut.
Turut hadir pula Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Fraksi Gerindra, Harianto (Sioti), Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Henry Alpius, S.Kep, MM beserta jajaran, sejumlah SKPD dan OPD, Forkopimcam Sekadau Hulu, serta Kepala Desa Nanga Menterap, Yachob.
Dalam sambutannya, Bupati Aron menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri kepada seluruh masyarakat yang merayakan.
Namun lebih dari itu, ia menekankan pentingnya deklarasi ini sebagai langkah strategis dalam pembangunan kesehatan masyarakat.
“ODF bukan hanya program, tapi perubahan perilaku. Dan mengubah perilaku tidaklah mudah. Butuh waktu dan proses. Tapi hari ini, kita mulai,” ujarnya.
Bupati Aron menyadari kebiasaan lama seperti buang air besar di sungai atau hutan bukan sekadar persoalan fasilitas, tapi juga budaya.
“Adanya jamban sehat, masyarakat tidak hanya mendapatkan kenyamanan, tapi juga martabat. Tidak perlu lagi mengarahkan tamu ke sungai atau hutan. WC adalah cermin peradaban sehat,” tuturnya.
Sementara, Plt. Camat Sekadau Hulu, Fransisco Wardianus, mengungkapkan Nanga Menterap adalah desa terakhir di kecamatan ini yang mendeklarasikan ODF.
“Bukan berarti kita tertinggal. Justru ini pembuktian bahwa kita semua bisa. Tapi ODF bukan akhir, ini awal dari pengelolaan lingkungan yang lebih baik,” katanya.
Senada disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, PP dan KB, Henry Alpius. Menurutnya, deklarasi ODF bukan untuk kepentingan pemerintah semata.
“Ini murni demi masyarakat. Karena 70 persen penyakit bersumber dari lingkungan yang tidak sehat, dan sisanya akibat sarana prasarana yang belum memadai,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan Sekadau Hulu menjadi kecamatan ketiga yang menuntaskan akses sanitasi dasar setelah Nanga Taman dan Nanga Mahap.
“Kita komit untuk 100 persen ODF di Kabupaten Sekadau tahun 2025. Ini bukan sekadar target, tapi komitmen bersama,” tegasnya.
Deklarasi ODF Desa Nanga Menterap juga mengusung Tiga Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), yakni:
- Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
- Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
- Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
Selain itu, Pemkab Sekadau melalui Dinas Kesehatan juga menggelar berbagai kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, sunat massal, pemberian tanda bagi ibu hamil, dan distribusi susu untuk balita.
Langkah-langkah ini mempertegas kesehatan bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga perhatian dan kepedulian.
Deklarasi ODF di Desa Nanga Menterap bukan sekadar seremoni. Ini adalah pernyataan tekad bahwa kesehatan dimulai dari rumah. Dimulai dari hal kecil, namun berdampak besar.
Hari itu, warga Nanga Menterap tak hanya menandai perubahan perilaku, tetapi juga membuka lembaran baru menuju desa yang sehat, bermartabat, dan menjadi teladan bagi desa-desa lain di Kabupaten Sekadau. [ red ]
Editor : Sery Tayan