Serangan Rusia Menggila, NATO Kerahkan Jet Tempur-Posisi Siaga Perang

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Polandia meningkatkan kewaspadaan militer secara drastis pada Rabu (3/9/2025) dengan mengerahkan jet tempur, menyiagakan pertahanan udara berbasis darat, serta mengaktifkan sistem radar pada kesiapan maksimum. Langkah ini dilakukan setelah Rusia melancarkan serangan jarak jauh besar-besaran terhadap sejumlah fasilitas di Ukraina.

Komando Operasional Angkatan Bersenjata Polandia menyatakan bahwa keputusan tersebut bersifat pencegahan untuk melindungi wilayah udara sekaligus keselamatan warga sipil.

"Pada malam 2 hingga 3 September 2025, Federasi Rusia kembali melancarkan serangan terhadap fasilitas di wilayah Ukraina. Pesawat Polandia dan sekutu beroperasi secara intensif, sementara sistem pertahanan udara berbasis darat dan pengintaian radar mencapai kesiapan maksimum," bunyi pernyataan resmi tersebut, sebagaimana dilansir Newsweek.

Polandia menegaskan langkah ini dilakukan sejalan dengan koordinasi NATO. Jet tempur sekutu dikerahkan di langit Polandia, termasuk F-35 milik Angkatan Udara Belanda.

"Kami berterima kasih kepada Angkatan Udara Belanda, yang jet tempur F-35-nya membantu memastikan keselamatan di langit Polandia malam ini," tulis Komando Operasional dalam pernyataan lanjutan.

Langkah pencegahan ini mencerminkan kekhawatiran akan kemungkinan pelanggaran, baik sengaja maupun tidak, terhadap wilayah udara NATO, mengingat Polandia berbatasan langsung dengan beberapa kawasan Ukraina yang kerap menjadi sasaran rudal dan drone Rusia sejak invasi penuh dimulai pada 2022.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menggambarkan serangan malam itu sebagai sesuatu yang masif. Dalam unggahan di media sosial, ia menyebut Rusia meluncurkan 500 drone serang dan 24 rudal yang menyasar infrastruktur sipil, terutama fasilitas energi, hub transportasi, kawasan perumahan, bahkan sebuah kompleks garasi.

"Target utama adalah infrastruktur sipil... dan seperti sudah menjadi rutinitas Rusia, kawasan permukiman juga diserang," kata Zelensky.

Dalam pernyataan terpisah di platform X, Zelensky menegaskan: "Keberanian Rusia semakin menjadi-jadi - mereka menyerang Ukraina semakin sering di siang bolong dengan puluhan drone serang. Tentu saja, kami akan merespons, termasuk dengan cara asimetris, agar Rusia benar-benar merasakan konsekuensi dari keberaniannya."

Adapun serangan-serangan Rusia makin intens sejak pertemuan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska pada 15 Agustus lalu. Hanya dua minggu setelah pertemuan itu, tepatnya 28 Agustus, Kyiv mengalami salah satu serangan paling mematikan ke ibu kota sejak perang dimulai, menewaskan sedikitnya 24 warga sipil, termasuk empat anak, serta merusak kantor Uni Eropa dan British Council.

Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya di Telegram menyebut bahwa pihaknya berhasil menghancurkan target-target militer Ukraina.

"Tadi malam, Angkatan Bersenjata Federasi Rusia melakukan serangan kelompok dengan senjata udara dan laut jarak jauh berpresisi tinggi serta UAV serang terhadap perusahaan industri militer Ukraina dan infrastruktur bahan bakar yang digunakan untuk kepentingan Angkatan Bersenjata Ukraina. Semua sasaran berhasil dinetralisir," tulis pernyataan itu.

Moskow juga mengklaim berhasil menembak jatuh 170 drone Ukraina serta menghancurkan dua proyektil HIMARS buatan AS dalam serangan balasan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Rusia Kirim Serangan Terbesar, NATO Respons Kerahkan Jet Tempur

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |