Pamor EBT Naik, CEO Suryanesia Optimis Kembangkan Usaha Panel Surya

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendorong transisi energi menuju target Net Zero Emission, Founder dan CEO Suryanesia Rheza Adhihusada optimis terhadap pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) melalui pengembangan usaha panel surya di Tanah Air.

Sebagai salah satu pengembang energi surya nasional yang mendukung perusahaan Indonesia dalam menggunakan panel surya, Suryanesia sangat mengapresiasi dukungan pemerintah terhadap sektor ini.

Melalui skema Solar-as-a-Service nya, Suryanesia membantu pabrik dan pusat perbelanjaan (mall) memasang panel surya tanpa investasi awal, sehingga klien dapat menikmati penghematan biaya listrik serta berkontribusi pada target energi bersih nasional.

"Kami menyambut baik RUPTL terbaru periode 2025-2034, yang merupakan RUPTL paling hijau sejauh ini. RUPTL ini menargetkan penambahan pembangkit EBT dan storage sebesar 53 GW, meningkat secara signifikan dari target sebelumnya yaitu 21 GW," ujar Rheza dalam program Squawk Box, CNBC Indonesia (Jumat, 17 Oktober 2025).

Dari 53 GW tersebut, sebesar 17 GW berasal dari energi surya dan merupakan komposisi yang terbesar. "Kami sangat senang untuk diberikan kapasitas seperti ini, kami melihat ini sangat-sangat positif," ujar Rheza.

Pengembangan EBT khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), didukung oleh Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2025-2034 yang menargetkan penambahan kapasitas pembangkit listrik dari EBT sebesar 42,6 GW.

Walaupun kapasitas pembangkit energi surya di Indonesia masih rendah, Rheza optimis melihat pertumbuhan signifikan dalam satu tahun terakhir. "Kalau kita lihat datanya untuk sektor PLTS Atap, pada bulan Mei 2024 kapasitas terpasangnya baru mencapai sekitar 192 MWp. Saat ini sudah meningkat menjadi 708 MWp, artinya dalam kurun waktu kira-kira satu tahun terjadi pertumbuhan hampir empat kali lipat," tegas Rheza.

Di samping untuk lingkungan, pembangunan kapasitas energi bersih tersebut berdampak baik pada penciptaan lapangan pekerjaan. "Berdasarkan prediksi PLN, ini akan menciptakan kira-kira 760.000 lapangan kerja di bidang pembangkitan EBT," ungkapnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Dari Limbah Jadi Energi, Peluang Baru Investasi Hijau RI

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |