Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota parlemen di kota Tarusa, Rusia, Evgeny Rudenko, meminta para perempuan di kota itu untuk mengenakan rok pendek di tempat umum selama musim panas. Hal ini dituturkannya melalui media sosial, dikutip Rabu (19/3/2025).
Mengutip Russia Today, pernyataannya dialamatkan untuk menyelesaikan persoalan penurunan populasi di negara itu. Menurutnya, rok pendek memikat pria muda, yang mengarah pada pernikahan dan anak-anak.
"Saya meminta perempuan Tarusa lebih sering mengenakan rok mini pada hari-hari cerah untuk meningkatkan demografi Rusia," tuturnya.
Komentar itu memicu gelombang kritik daring, yang memaksa anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal itu menjelaskan pernyataannya. Kepala Komite Duma Negara tentang Keluarga, Perempuan, dan Anak-anak, Nina Ostanina, menyarankan wakilnya untuk fokus pada isu-isu konstituen daripada mengomentari pakaian perempuan.
Ostanina, bersama dengan Ketua Duma Negara Vyacheslav Volodin sebelumnya telah memperingatkan terhadap inisiatif yang mungkin dianggap menyinggung, setelah anggota parlemen melontarkan ide-ide seperti memperkenalkan pajak atas ketidakberdayaan anak, mewajibkan pengusaha untuk memantau angka kelahiran di antara staf, atau membebaskan tahanan perempuan sebagai imbalan atas kelahiran anak.
Tahun lalu, angka kelahiran di Rusia menurun ke level terendah sejak 1999, dengan penurunan lebih lanjut diproyeksikan untuk tahun berjalan. Populasi negara itu juga telah menyusut dalam beberapa tahun terakhir, turun dari 149 juta pada tahun 1993 menjadi 144 juta pada tahun 2023.
Untuk mengatasi tantangan demografi, pemerintah telah meningkatkan insentif keuangan bagi keluarga dengan anak-anak, telah mempromosikan nilai-nilai keluarga tradisional dan melarang propaganda 'gaya hidup tanpa anak'.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ukraina Luncurkan Serangan Drone ke Moskow, 2 Korban Tewas
Next Article Kota-Kota Hantu Muncul di Negara Eropa Ini, Tak Ada Manusia Lagi