Jakarta, CNBC Indonesia - Peran perempuan sangat besar dalam memajukan suatu bangsa. Apalagi di era emansipasi perempuan saat ini. Banyak tokoh-tokoh ternama perempuan yang mengisi jabatan penting dan strategis, khususnya di Indonesia.
Tingginya kontribusi perempuan dalam membangun bangsa ini tidak lepas dari jalan panjang perjuangan Raden Ajeng Kartini, sebagai pelopor emansipasi perempuan di Indonesia. Sehingga tidak heran jika Masyarakat Indonesia selalu memperingati Hari Kartini setiap tahunnya. Hari Kartini yang selalu diperingati pada tanggal 21 April memiliki makna mendalam bagi masyarakat Indonesia, bahkan tidak jarang peringatan tersebut dirayakan dengan cukup meriah.
Diketahui bahwa perempuan turut berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Data Badan Pusat Statistik menyebut pada 2024, sebanyak 64,5% pelaku (usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia sebagian besar adalah perempuan. Adapun total pelaku UMKM mencapai sekitar 66 juta dengan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 61%.
Melihat hal tersebut, peran perempuan pun patut diapresiasi dan perlu dikembangkan lewat berbagai program, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta. Contohnya seperti yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang mendorong pemberdayaan perempuan, baik di lingkup perusahaan maupun secara nasional melalui berbagai inisiatif.
Bentuk dukungan ini terlihat dari komposisi pegawai perempuan di BNI yang saat ini tercatat sebanyak 52,01% dibanding dengan pegawai laki-laki sebesar 47,99%. Apalagi, lebih dari 25% pegawai perempuan di BNI menjabat dengan posisi sebagai SVP.
BNI juga menerapkan kebijakan Accelerated Career Track untuk mendorong kemajuan karier talenta perempuan dan meningkatkan keterwakilan mereka di tingkat kepemimpinan. Kebijakan ini pun menambah proporsi talenta perempuan di level pimpinan dari 30,9% pada 2023 menjadi 31,2% di 2024.
Upaya untuk mendorong keadilan gender, termasuk keadilan bagi karyawan perempuan juga dilakukan oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Salah satunya secara internal, Perusahaan menerapkan kebijakan 'gender pay' analysis untuk menghindari adanya permasalahan 'gender pay gap' atau kesenjangan upah kerja yang dihasilkan oleh steriotip atau bias gender. Sehingga, karyawan perempuan maupun laki-laki di Perusahaan mendapatkan gaji yang adil sesuai dengan kinerja tanpa melihat latar belakang atau steriotip gender.
Secara eksternal, Unilever Indonesia juga aktif menghadirkan program atau inisiatif pemberdayaan perempuan seperti program Women in Engineering Leadership Fellowship (WULF). Sejak 2017, program ini diselenggarakan untuk mendukung para perempuan berkarier di bidang teknik dengan memberikan pemahaman luas tentang rantai pasokan manufaktur di industri FMCG kepada mahasiswi teknik terpilih. Hingga tahun 2024, sebanyak 300 perempuan telah bergabung dalam program WULF.
Selain itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) lewat penyelenggaraan Program BRInita (BRI Bertani di Kota). Dalam program ini BRI mengambil bagian dengan melakukan pemberdayaan masyarakat, terutama kaum perempuan dengan membuat ekosistem urban farming yang berkelanjutan, di daerah kota padat penduduk, agar dapat mengambil nilai, di sisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Program BRInita saat ini telah dimplementasikan di 21 Lokasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yang sebagian besar pengelolaannya dijalankanan oleh kelompok usaha perempuan.
Sejak dijalankan pada 2022, program BRInita telah menjalankan 49 kali pelatihan bagi penerima manfaat, yang terdiri dari pelatihan budidaya hidroponik, perawatan tanaman hias, pembuatan Eco Enzyme, pencegahan dan pengendalian hama tanaman dan pemakaian alat-alat sistem hidroponik.
Program ini tercatat melibatkan 615 jiwa yang terdiri dari kelompok usaha wanita atau ibu-ibu PKK dan tercatat telah melakukan panen sebanyak 348 kg perikanan, seperti ikan lele dan nila mujaer. Program ini juga menghasilkan 3.982 Kg pupuk organik cair vegetatif dan kompos, 80 Kg maggot (ulat) Black Soldier Fly (BSF) yang dibudidayakan oleh anggota kelompok serta menghasilkan 112 jenis tanaman obat-obatan keluarga (Tanaman Toga) seperti kencur, jahe, lengkuas, dan lainnya.
(dpu/dpu)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Majukan UMKM "Emak-emak" Jadi Penopang Ekonomi RI, Ini Caranya!
Next Article Korea Selatan Diprediksi Jadi Negara yang Akan Hilang Duluan dari Bumi