4 hours ago
4
Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik lebih dari 1% pada perdagangan hari ini, Selasa (22/4/2025).
IHSG naik 92,29 poin atau 1,43% ke level 6.538,26. Sebanyak 371 saham naik, 220 turun, dan 210 tidak bergerak. Kapitalisasi pasar pada perdagangan hari ini mencapai Rp 11.382,53 triliun.
Mengutip Refinitiv, sektor utilitas memimpin penguatan dengan kenaikan 5,99%. Selain itu, properti, bahan baku, dan energi juga naik tinggi, yakni masing-masing 3,82%, 3,68%, dan 2,18%.
Tercatat saham-saham tambang dan energi membawa IHSG melesat lebih dari 1% hari ini. Saham BREN ditutup naik 7,14% ke level 6.000 dan berkontribusi 14,28 indeks poin terhadap penguatan IHSG.
Lalu saham AMMN yang naik 6,39% menyumbang 13,45 indeks poin. Saham tambang nikel MBMA juga tercatat terbang 11,72% dan berkontribusi 2,63 indeks poin.
Selain itu, dua saham perbankan BMRI dan BBCA juga menjadi penggerak IHSG hari ini dengan kontribusi masing-masing 9,7 indeks poin dan 13,65 indeks poin.
Saham tambang yang berada di zona positif hari ini seiring dengan kenaikan harga nikel dan emas. Sebagaimana diketahui, harga emas dunia terus mencetak rekor-rekor baru. Perang dagang dan perseturuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan The Federal Reserve (The Fed) yang makin memanas mendorong kenaikan harga emas dunia.
Pada perdagangan hari ini Selasa (22/4/2025) emas sempat menyentuh US$ 3.500,5 atau level tertinggi untuk intraday sepanjang masa. Pada Selasa pukul 16.05 WIB, harga emas ada di US$ 3.451,84 atau menguat 0,8%.
Pada perdagangan sebelumnya Senin (21/4/2025), harga emas dunia di pasar spot melesat 2,91% di level US$3.424,30 per troy ons. Penutupan tersebut menjadikan harga emas dengan rekor tertinggi baru sepanjang masa.
Adapun harga nikel diperkirakan bertahan tinggi dalam jangka pendek seiring dengan pasokan utama nikel di Tanah Air cenderung ketat. Dilansir dari Shanghai Metal Market (SMM), harga bijih Indonesia tetap stabil dan kuat minggu lalu. Sementara harga nikel mengalami koreksi minggu lalu, dan rencana implementasi kebijakan PNBP memberikan dukungan makro terhadap harga.
Di pasar Indonesia, premi utama untuk bijih pirometalurgi tetap di kisaran US$24-26, dengan harga pengiriman ke pabrik untuk kadar 1,6% sebesar US$51,5-53,5 per wmt. Untuk bijih hidrometalurgi, harga pengiriman ke pabrik untuk bijih lokal Indonesia dengan kadar 1,3% berada di sekitar US$25-26 per wmt.
Sementara itu, hari ini Bank Indonesia (BI) memulai Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang akan berlangsung hingga Rabu, 23 April 2025, dengan agenda utama keputusan suku bunga. Bulan lalu, BI mempertahankan suku bunga acuan di 5,75%, suku bunga deposit facility di 5,00%, dan suku bunga lending facility di 6,50%.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
