Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melontarkan peringatan keras kepada para pelaku usaha, khususnya eksportir, agar tidak main-main dalam menjalankan bisnisnya.
Pemerintah, kata Agus, tidak akan mentolerir segala bentuk kecurangan, terutama yang berkaitan dengan kegiatan ekspor.
"Saya ingin memberikan pesan, khususnya kepada para pelaku usaha bahwa pemerintah tidak akan kompromi terhadap segala bentuk kecurangan, termasuk segala bentuk kecurangan dalam kegiatan-kegiatan ekspor," kata Agus saat konferensi pers di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/11/2025).
Peringatan itu disampaikannya di tengah langkah pemerintah yang tengah memperketat pengawasan ekspor, setelah terbongkarnya kasus dugaan manipulasi dokumen ekspor produk sawit dan turunannya yang dilakukan oleh PT MMS.
Agus menegaskan, sikap tegas pemerintah sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menjadikan industri nasional lebih transparan dan berkeadilan.
"Kami sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Pak Dirjen Bea Cukai bahwa pemerintah ingin, kami sebagai pembina industri ingin, sektor industri termasuk kelapa sawit atau sawit dan turunannya ini bisa menjadi industri yang berkeadilan, dan juga akuntabel," ujarnya.
Menurut Agus, langkah penegakan aturan di sektor ekspor merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam memperbaiki Incremental Capital Output Ratio (ICOR).
"Kami melaksanakan apa yang menjadi perintah dari Bapak Presiden, yaitu kita mengupayakan sedemikian rupa agar terjadi perbaikan dari ICOR, dan inilah salah satu upaya yang jelas konkret, dalam rangka kita memperbaiki ICOR, dalam rangka kita menambah pemasukan negara melalui pajak, dan pada gilirannya akan memperkuat perekonomian nasional," jelasnya.
Ia menambahkan, sikap tegas ini tidak hanya dimaksudkan untuk memberi efek jera, tapi juga akan diikuti dengan pembinaan lebih lanjut terhadap dunia usaha agar tata kelola ekspor semakin baik.
"Ini merupakan faktor deterrent (pencegahan) dan setelah itu akan ada pembinaan-pembinaan lebih lanjut," kata dia.
Ditemui usai acara, Agus juga menyinggung kondisi industri pengolahan yang disebutnya masih menunjukkan tren positif meski sempat mengalami perlambatan.
"Bagus," katanya singkat saat ditanya soal kinerja industri pengolahan.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai data BPS mengenai industri pengolahan Kuartal III-2025 yang menunjukkan penurunan, Agus menegaskan bahwa kontribusi sektor manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) justru meningkat.
"Kita punya kontribusi terhadap GDP kan naik, bagus sekali. Lihat muka saya senyum soal manufaktur," ucapnya.
Ia juga optimistis kinerja industri akan membaik pada kuartal IV-2025, asalkan pelaku industri disiplin dan konsisten menjalankan langkah-langkah yang sudah disepakati pemerintah bersama lintas kementerian.
"Akan lebih bagus lagi, agar lebih bagus lagi. Kita disiplin saja dan konsisten dengan apa yang sudah kita lakukan. Salah satunya misalnya koordinasi dengan tadi contohnya, kementerian dan lembaga lain," tuturnya.
Menurut Agus, kebocoran penerimaan negara bisa muncul dari berbagai sisi, baik dari impor maupun ekspor. Karena itu, ia menegaskan pentingnya kedisiplinan dan kejujuran pelaku usaha dalam menjalankan aktivitas perdagangan internasional.
"Kerugian negara itu bisa didapat atau bisa ditemui dari kegiatan-kegiatan impor, bisa juga ditemui dari kegiatan-kegiatan ekspor. Kalau ekspor yang ilegal jangan dianggap bahwa Kemenperin atau industri itu akan nggak ada dampaknya. Karena yang saya sampaikan tadi berkali-kali bahwa kita kehilangan kesempatan untuk menciptakan nilai tambah di Indonesia," tegasnya.
Foto: Dirjen Bea Cukai, Djaka Budi Utama saat konferensi pers pelanggan ekspor produk turunan CPO di Buffer Area MTI NPCT 1, Cilincing, Jakarta, Kamis (5/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Dirjen Bea Cukai, Djaka Budi Utama saat konferensi pers pelanggan ekspor produk turunan CPO di Buffer Area MTI NPCT 1, Cilincing, Jakarta, Kamis (5/10/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sepatu Converse Made in RI Laku Keras di AS, Ekspor Tembus Rp16 T

3 hours ago
1

















































