Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri luar negeri Rusia mengatakan negaranya siap melakukan kesepakatan terkait perangnya di Ukraina. Ini setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Presiden Vladimir Putin untuk menghentikan serangan, sebuah teguran langka menyusul bombardir terbrutal Rusia di Kyiv, Kamis dini hari.
Pasukan Moskow menyerang ibu kota Ukraina itu dengan 70 rudal dan 145 pesawat nirawak (drone). Belasan orang tewas dan puluhan luka-luka.
Trump sendiri meneriakkan "Vladimir, Stop!" merujuk nama depan Putin di akun media sosialnya, Truth Social. Ia mengatakan tak senang dengan itu dan meminta Putin menghentikan perang.
"Kami siap untuk mencapai kesepakatan, tetapi masih ada beberapa poin spesifik... yang perlu disempurnakan, dan kami sibuk dengan ini," kata Sergei Lavrov dalam sebuah wawancara dengan CBS News, dikutip Jumat (25/4/2025).
Lavrov mengatakan proses pembicaraan berjalan ke arah yang benar. Negosiasi akan terus berlanjut dengan Washington.
Ia mengatakan presiden AS mungkin satu-satunya pemimpin di Bumi yang menyadari perlunya mengatasi akar penyebab perang Rusia dan Ukraina meski Trump tidak pernah menjelaskan secara rinci unsur-unsur kesepakatan. Diketahui utusan Trump, Steve Witkoff, akan tiba di Rusia pada hari Jumat, di mana ia diperkirakan akan mengadakan putaran pembicaraan gencatan senjata lainnya dengan Putin.
"Saya tidak senang dengan serangan Rusia di KYIV. Tidak perlu, dan waktunya sangat buruk," kata Trump di media sosialnya Truth Social, dilihat CNBC Indonesia.
"Vladimir, BERHENTI!" tegas Trump.
"5000 tentara tewas setiap minggu. Mari kita selesaikan Perjanjian Damai!" ujar Trump lagi.
Rusia sendiri menginvasi Ukraina pada 2022. Kedua negara terjebak dalam perang berdarah hingga kini yang memakan korban ratusan ribu orang.
Sebelumnya Trump sudah menawarkan perdamaian Rusia-Ukraina dengan memberi klaim atas Krimea ke Rusia serta komitmen tak ada NATO di Ukraina. Sebagai gantinya empat wilayah yang dianeksasi Rusia dari Ukraina saat perang ini berlangsung dikembalikan ke Kyiv, di mana Rusia pun menarik pasukan dari garis depan.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rusia Kirim Drone ke Pelabuhan Odesa di Ukraina
Next Article Video: Putin 'Menggila' Gempur Ukraina, Rebut Wilayah Donetsk