BMKG Kasih Peringatan Baru Gempa Megathrust, Warga Jakarta Waspada!

4 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memberikan peringatan terkait potensi gempa megathrust kepada masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di kota-kota dengan kondisi tanah yang lunak.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan kepada masyarakat di kota-kota dengan tanah lunak seperti Jakarta tetap perlu mewaspadai potensi gempa megathrust, meski jarak pusat gempa diprediksi sangat jauh dari Jakarta hingga ratusan kilometer.

"Apa yang perlu disiapkan bagi masyarakat atau pemerintah atau kita Indonesia? Itu sebetulnya yang dikhawatirkan adalah kota-kota yang tanahnya lunak. Misalnya Jakarta, meskipun jaraknya ratusan kilometer dari sumber gempa, tetapi masyarakat Jakarta tetap waspada potensi gempa megathrust," kata Dwikorita, dikutip CNBC Indonesia, Jumat (25/4/2025).

Dwikorita pun mencontohkan gempa Myanmar yang juga terasa di Thailand terutama di Bangkok pada awal April 2025, di mana meskipun episentrum berada cukup jauh dari Bangkok hingga ratusan kilometer, tetapi terasa cukup kuat, karena sifat tanah di Bangkok cukup lunak, mirip di Jakarta.

"Seperti di Myanmar, itu Bangkok yang jaraknya ratusan kilometer kenapa bisa terdampak besar, padahal jauh kan? Karena di Bangkok itu mirip Jakarta, tanahnya lunak. Jadi tanah-tanah lunak, meskipun jaraknya jauh dari sumber gempa, dia akan mengalami jadi perambatan gelombang," ungkapnya.

"Itu kalau di tanah lunak, getarannya akan menjadi tambah kuat. Begitu masuk tanah lunak, meskipun jaraknya jauh. Seperti di Jakarta dan Bangkok, dia getarannya akan kuat. Yang dikhawatirkan itu, guncangannya itu akan menguat. Meskipun jaraknya ratusan kilometer," tambah Dwikorita.

Dwikorita menambahkan pesisir pantai selatan Jawa bisa lebih rendah guncangan yang akan dirasakan karena sifat tanahnya yang cukup keras, sehingga dapat meredam guncangan gempa yang cukup besar.

"Dibandingkan dengan misalnya di Pelabuhan Ratu, itu kan lebih dekat dengan episentrum di pantai selatan. Tapi potensi guncangannya tidak akan sekuat yang di Jakarta. Karena sifat batuannya keras," ujarnya.

"Di batuan atau tanah yang lebih keras, perambatan gelombang gempa, kalau nembus benda yang keras, dia akan diredam. Begitu lolos, keluar ke yang longgar. Begitu bertemu yang keras lagi, dia diredam lagi. Lewat lunak lagi, dia guncang lagi. Jadi seperti itu," tambahnya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada jajaran terkait untuk bersiap menghadapi potensi gempa megathrust yang bakal menghampiri Jakarta. Dwikorita menyarankan kepada Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk lebih bersiap diri menghadapi ancaman gempa megathrust, terutama berkaitan dengan kesiapan struktur bangunan gedung terhadap gempa.

"Sehingga pertanyaannya, sudah siapkah bangunan-bangunan gedung di Jakarta, di tanah-tanah lunak itu. Nah kami sudah pernah menyampaikan ke kementerian PU, dan juga ke pemerintah provinsi, perlunya adanya inspeksi, meyakinkan bangunan-bangunan hunian yang towernya tinggi-tinggi itu, dipastikan sudah siap untuk menghadapi guncangan yang menguat," ujarnya lagi.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Regulasi Kian Ketat, Investasi Kripto Syariah RI Menjanjikan?

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |