Sri Mulyani Bilang Trump Bikin Negara Maju-Berkembang Kalang Kabut

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam sejumlah forum internasional, negara-negara di dunia kini tengah merasakan tekanan ekonomi yang hebat, imbas dari perang perdagangan yang dimulai oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Perang dagang itu dipicu oleh Trump yang tarif resiprokal yang tinggi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan hal ini seusai menghadiri pertemuan G20 Presidensi Afrika Selatan dan Spring Meeting IMF-World Bank di Washington DC. Termasuk saat menghadiri pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara ASEAN di Kuala Lumpur awal bulan ini.

"Semua menunjukkan suara yang sama. Semua negara, apakah negara maju, negara emerging markets, maupun negara berkembang lain semua mengabarkan ketidakpastian global," kata Sri Muyani saat konferensi pers perkembangan negosiasi tarif dengan AS, Jumat (25/4/2025).

"Dengan tidak adanya kepastian mengenai bagaimana hubungan perdagangan antar negara akan diatur, telah timbulkan risiko besar ke seluruh pertumbuhan ekonomi dunia," ucapnya.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani mengatakan, negara-negara dunia sebetulnya kini telah satu suara bertekad untuk bekerja sama untuk memitigasi risiko dari perang dagang, termasuk besarnya potensi resesi dunia.

"Jadi kesempatan untuk Spring Meeting ini juga untuk bisa bersama-sama menggunakan forum dan pertemuan untuk menurunkan tension atau tensi ketegangan dan juga untuk mencapai berbagai pemahaman bersama, sehingga perekonomian dunia dan kondisi dari perekonomian masing-masing negara bisa terus terjaga agar tidak terjadi risiko pelemahan ekonomi atau bahkan resesi," ujarnya.

Sri Mulyani memastikan, seluruh pimpinan negara di dunia ini meyakini risiko resesi harus segera ditanggulangi karena efeknya bisa memberikan tekanan langsung pada kesejahteraan masyarakat masing-masing negara. "Itulah spirit yang terus dan akan terus disampaikan," papar Sri Mulyani.

Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 untuk sejumlah negara utama di Asia. Langkah ini dilakukan seiring meningkatnya ketegangan dagang serta ketidakpastian kebijakan yang dianggap sebagai hambatan utama bagi aktivitas ekonomi di kawasan tersebut.

Dalam laporan terbarunya yang dirilis pada Selasa (22/4/2025), IMF menyebutkan bahwa pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China diproyeksikan hanya akan mencapai 4% pada 2025, turun dari prediksi sebelumnya sebesar 4,6% yang dikeluarkan pada Januari. Sementara itu, proyeksi untuk India juga diturunkan menjadi 6,2% dari sebelumnya 6,5%.

Penurunan proyeksi ini cukup kontras dengan target resmi yang ditetapkan oleh masing-masing negara. Pemerintah China sebelumnya menetapkan target pertumbuhan PDB "sekitar 5%" untuk tahun 2025, sementara India memproyeksikan pertumbuhan sebesar 6,5% untuk tahun fiskal yang berlangsung dari April 2025 hingga Maret 2026.

Tak hanya dua negara raksasa Asia itu, Jepang juga mengalami penurunan proyeksi. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang hanya akan mencapai 0,6% pada 2025, turun dari estimasi sebelumnya sebesar 1,1%. Padahal, pemerintah Jepang sendiri menargetkan angka pertumbuhan 1,1% pada periode fiskal yang sama.

Secara global, IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk 2025 dari 3,3% menjadi 2,8%. IMF menyebutkan bahwa tarif-tarif baru yang diumumkan oleh Amerika Serikat dan mitra dagangnya merupakan "kejutan negatif besar bagi pertumbuhan".

"Lebih lanjut, ketidakpastian yang menyelimuti kebijakan-kebijakan ini memberikan dampak negatif terhadap aktivitas ekonomi dan proyeksi jangka pendek, sehingga membuat perencanaan ekonomi semakin sulit dilakukan secara konsisten dan tepat waktu," tulis laporan IMF.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IMF Sebut Kebijakan Tarif Trump Timbulkan Ketidakpastian

Next Article Cerita Sri Mulyani Keluarkan RI dari Komplotan Negara 'Sakit-sakitan'

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |