Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar Mangga Dua Jakarta Utara mendadak viral setelah Pemerintah Amerika Serikat menyebutnya sebagai wilayah barang bajakan alias palsu.
Dalam laporan terbaru 2025 National Trade Estimate (NTE) yang dirilis oleh Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR), pasar yang sudah melegenda di Jakarta itu masih dicap sebagai salah satu "sarang barang bajakan" alias barang palsu.
"Pasar Mangga Dua di Jakarta terus tercantum dalam Tinjauan Pasar Terkenal untuk Pemalsuan dan Pembajakan Tahun 2024 (Daftar Pasar Terkenal), bersama dengan beberapa pasar daring (dalam jaringan) Indonesia," dikutip dari dokumen yang dirilis di situs resmi USTR, Rabu (23/4/2025).
Seperti apa kondisi Mangga Dua saat ini? CNBC Indonesia, pada Kamis (25/4/2025) siang, memantau banyak toko yang tutup di dua pusat perbelanjaan ini, yakni WTC Mangga Dua dan Mangga Dua Square.
Dua mal ini lokasinya berseberangan, namun di dalam area mal nasibnya juga hampir sama. Hanya sedikit pengunjung yang datang di WTC Mangga Dua, itu pun datang ke restoran cepat saji seperti A&W, sebagian besar orang terlihat merupakan karyawan dari toko-toko disini.
Masuk ke bagian dalam area mal, di lantai UG juga banyak toko yang tutup, jumlahnya sekitar 70% dari tenant yang ada. Sebagian besar juga sudah tidak memasang nama toko di atasnya, hanya sedikit yang masih memasangnya, diantaranya toko pakaian serta didominasi kantin.
Salah seorang pedagang mengaku telah mengalami penurunan penjualan. Salah satu penyebabnya karena banyak usaha yang tutup sehingga jumlah pelanggan berkurang.
"Apalagi pedagang juga banyak, jadi ngandelin langganan yang ada aja, misal minta diantar ke tempatnya, ya kita pasti antar," sebut pedagang kantin di WTC Mangga Dua Square, Enda (bukan nama sebenarnya).
Beralih ke lantai di bawahnya yakni lantai G juga banyak toko yang tutup. Di lantai ini berfokus untuk berjualan grosir baju anak dan exhibition hall. Sebagian toko memang buka, namun lebih banyak yang menutup pintu tokonya.
"Disewakan," tulis dari salah satu toko.
"Program titip kunci," tulis keterangan dari toko lain.
Beralih ke Mangga Dua Square juga tidak jauh berbeda, diantaranya di Ground Floor banyak toko tutup tanpa terlihat adanya aktivitas. Ada sebagian toko lainnya yang buka, utamanya di bagian depan dekat lokasi eskalator, ada yang berjualan speaker maupun toko elektronik lainnya.
Namun begitu masuk ke dalam justru pemandangan toko tutup jauh lebih terlihat, salah satunya toko CCTV. Toko lain di barisannya pun banyak yang tutup.
Sementara itu di lantai 3 baru terlihat penjualan barang-barang yang dituding oleh AS sebagai barang bajakan. Pemandangan tas branded dengan harga murah begitu nyata terlihat, misalnya tas Coach, Gucci hingga Michael Kors dengan harga Rp 50.000.
"Harganya udah murah tapi permintaan belakangan lagi turun, kita juga cuma ambil, dari Rp 50.000 ini paling cuma Rp 7.000, ngga gede juga," kata Anita (bukan nama sebenarnya).
Hal serupa bukan hanya terjadi padanya, melainkan di toko-toko lain di Mangga Dua Square yang juga ikut sepi belakangan. Selain situasi ekonomi yang sedang turun, namun juga toko-toko di mal ini tersimpan efisiensi pemerintah.
"Di sekitar sini kan banyak hotel dan acara, dulu orang daerah dinas ke Jakarta mau cari oleh-oleh ya belanjanya kesini, setelah efisiensi pemerintah hilang aja semuanya. Kadang sehari dapat Rp 50.000 juga udah bagus," kata Anita.
(hoi/hoi)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS Kirim Kapal Perang ke China hingga Tas Michael Kors Diobral
Next Article Pernyataan Lengkap AS Sebut Mangga Dua Bolak-balik Masuk Daftar Hitam