Menelisik Jejak Sang Pendiri BNI, SMSI Usulkan RM Margono Djojohadikusumo Sebagai Pahlawan Nasional

1 week ago 13

FOTO : Momen berpoto bersama usai seminar nasional oleh SMSI Pusat [ ist ]

redaksi – radarkalbar.com

JAKARTA – Dalam suasana penuh refleksi historis dan semangat kebangsaan, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Peran RM Margono Djojohadikusumo dalam Membangun Indonesia”, Kamis (10/4/2025) di Hall Dewan Pers, Jakarta.

Bukan sekadar seminar biasa, forum ini menjadi panggung awal pengusulan salah satu tokoh kunci pendiri Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai Pahlawan Nasional.

Nama RM Margono Djojohadikusumo mungkin tak setenar pahlawan kemerdekaan lain di buku sejarah sekolah. Namun, kiprahnya dalam menegakkan fondasi ekonomi nasional tak terbantahkan.

Dari ruang sidang kabinet hingga meja rapat pendirian bank pertama Republik Indonesia, sosok ini hadir membawa visi dan tekad besar: membangun Indonesia merdeka dengan pondasi ekonomi yang kuat dan berdikari.

Seminar yang dibuka oleh Dirjen Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial, Mira Riyati Kurniati, ini menghadirkan para pakar sejarah, akademisi, hingga tokoh nasional. Di antaranya Prof. Dr. Alamsyah dari Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Agus Mulyana dari USU dan Kementerian Kebudayaan, hingga Prof. Dr. Harris Arthur Hedar dan Prof. Dr. Albertus Wahyurudhanto.

Kehadiran para pembicara menunjukkan besarnya perhatian terhadap rekam jejak RM Margono, yang tak hanya pejuang, tapi juga perintis ekonomi bangsa.

Namun, alih-alih langsung menuju usulan resmi, seminar justru melahirkan keputusan berkelas: pengusulan gelar pahlawan nasional untuk RM Margono ditunda.

“Penundaan ini bukan bentuk mundur, tapi bentuk penghormatan. Kami ingin memastikan proses berjalan bersih dari kepentingan politik, apalagi mengingat beliau adalah kakek dari Presiden Prabowo Subianto,” tegas Ketua Umum SMSI, Firdaus.

Firdaus menambahkan bahwa ide pengusulan ini sudah bergulir jauh sebelum Prabowo menjabat sebagai presiden. Namun, demi menghindari kesan aji mumpung, pihak keluarga melalui Hashim Djojohadikusumo mengusulkan penundaan.

“Presiden ingin fokus untuk rakyat. Tak elok jika di saat rakyat butuh solusi, Presiden justru sibuk mengklarifikasi penandatanganan sertifikat gelar pahlawan untuk kakeknya,” ujar Yohanes Handojo Budhisedjati, penasihat panitia pengusul.

Meski ditunda, SMSI memastikan proses kajian tidak akan berhenti. Ketua Panitia Pengusul, Prof. Dr. dr. Fachmi Idris, menegaskan bahwa rangkaian seminar, diskusi, dan riset akademik akan terus digelar untuk memperkuat argumentasi historis.

“Dari berbagai seminar yang sudah kami adakan, terbukti RM Margono punya kontribusi besar dalam membangun Indonesia. Kami hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengusulkannya secara resmi,” ujar Fachmi.

Di sela acara, hadir pula para tokoh lintas generasi dari kalangan militer, akademisi, hingga aktivis yang memberi dukungan moral atas usulan ini. Kehadiran institusi-institusi besar seperti BNI, BRI, Mandiri, BTN, serta Aris Production, turut memberi sinyal bahwa negeri ini belum lupa pada para perintisnya.

Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati, menutup dengan pernyataan penuh harapan, “Melalui seminar ini, kita mengenang bukan hanya sosok, tapi nilai-nilai. RM Margono adalah simbol ketekunan, visi ekonomi nasional, dan integritas kebangsaan.”

Dari balik dinding Dewan Pers, kisah RM Margono kini kembali menyala. Bukan sekadar nama di lembar sejarah, tapi jejak langkah seorang tokoh bangsa yang pantas dikenang dan mungkin kelak, diakui sebagai Pahlawan Nasional. [ red/r]

Editor : Tim redaksi

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |