Jakarta, CNBC Indonesia - BPJS Kesehatan kembali membuka peluang bagi generasi muda untuk berinovasi di bidang teknologi kesehatan melalui kompetisi Healthkathon 2025. Kompetisi ini terbuka bagi para praktisi IT dan mahasiswa seluruh wilayah Indonesia.
Adapun periode pendaftaran Healthkathon 2025 dimulai dari 26 September 2025 hingga 8 November 2025.
Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan, Edwin Aristiawan menegaskan bahwa pelaksanaan Healthkathon 2025 sebagai ajang kolaborasi untuk melahirkan gagasan yang dapat diimplementasikan langsung dalam sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Healthkathon 2025 diharapkan bisa melahirkan gagasan inovatif yang mampu menjawab berbagai tantangan, mulai dari akses layanan, efektivitas data, hingga kemudahan layanan bagi peserta JKN.
"Ide-ide yang lahir di sini akan melalui proses pengujian, pengembangan, dan diarahkan agar memberi dampak nyata. Bukan hanya berhenti pada konsep, tapi bisa benar-benar menjadi solusi digital yang dirasakan khususnya bagi peserta JKN," ujar Edwin dikutip Jumat (26/9/2025).
Terdapat tiga kategori yang diusung dalam Healthkathon 2025. Pertama, Artificial Intelligence (AI) yang menantang peserta merancang pemanfaatan AI untuk mempercepat layanan, mempermudah peserta, sekaligus meningkatkan akurasi analisis data.
Kedua, Innovation System, ajang kreasi solusi digital yang efisien, mudah diakses, dan mampu menghadirkan pengalaman terbaik bagi peserta JKN. Ketiga, Capture The Flag dan PenTest (Security) yang berfokus pada penguatan keamanan siber demi menjaga kerahasiaan dan integritas data kesehatan.
Edwin menyebut banyak ide peserta Healthkathon sebelumnya yang berhasil masuk tahap implementasi, mulai dari layanan berbasis data real-time hingga sistem keamanan informasi kesehatan. Tahun ini, Healthkathon akan melanjutkan tren positif tersebut dengan melibatkan lebih banyak talenta muda, sehingga ekosistem digital yang diimplementasikan dalam Program JKN semakin optimal.
Foto: Healthkathon 2025
Dalam kompetisi ini, seluruh peserta juga mendapatkan pendampingan dari mentor berpengalaman di bidang IT dan teknologi kesehatan. Dengan begitu, bukan hanya menciptakan karya kreatif, namun bisa meningkatkan kemampuan di bidang teknologi kesehatan.
Oleh karena itu, Edwin mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi demi menghadirkan solusi digital yang bisa memperkuat ekosistem digital BPJS Kesehatan.
"Ke depan, tantangan layanan kesehatan akan semakin kompleks. Keterlibatan talenta muda dalam menciptakan solusi inovatif bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan. Kami percaya Healthkathon 2025 bisa menjadi katalisator lahirnya karya-karya di bidang teknologi kesehatan," tutup Edwin.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Video: Digitalisasi Jadi Solusi Kesenjangan Layanan Kesehatan RI