Pedagang di Kudus Belajar Pakai AI, Ternyata Bisa Tambah Cuan

2 hours ago 2

Kudus, CNBC Indonesia - Grab Indonesia kembali melanjutkan program tahunan Kota Masa Depan dengan menetapkan Kudus sebagai kota ke-16 yang bergabung dalam inisiatif penguatan UMKM berbasis digital.

Program ini pertama kali diluncurkan pada 2021, bertepatan dengan masa pandemi Covid-19, sebagai upaya menjaga roda perekonomian di kota-kota kecil tetap bergerak.

Chief Executive Officer Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menjelaskan bahwa Kota Masa Depan dirancang untuk mendampingi pelaku usaha di daerah yang terdampak perlambatan ekonomi selama pandemi.

Sejak diluncurkan, program ini telah menjangkau lebih dari 200.000 pelaku UMKM di 16 kota di Indonesia.

"Karena kami pada waktu Covid mulainya, kami ingin memastikan bahwa semua kota-kota kecil itu tetap ekonominya bergerak, karena pada waktu itu ekonominya agak susah karena Covid," ujar Neneng dalam acara Kota Masa Depan #BeraniDigital di Pendopo Kabupaten Kudus, Jumat (19/12/2025).

Pendampingan dalam program Kota Masa Depan berlangsung selama empat bulan. Materi yang diberikan mencakup digitalisasi sektor pariwisata, strategi pemasaran, hingga praktik terbaik untuk mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.

Selain itu, pelatihan juga mencakup aspek keuangan, pemanfaatan iklan digital, serta pengenalan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Neneng menekankan, pemahaman terhadap AI menjadi salah satu fokus utama pelatihan. Menurutnya, pelaku UMKM yang ingin naik kelas perlu melek teknologi, termasuk dalam memanfaatkan AI untuk operasional dan pemasaran usaha.

"Karena sekarang semua sudah menggunakan AI, jadi waktu mau naik kelas tentunya juga harus semua melek AI," kata dia.

Pemilihan Kudus sebagai Kota Masa Depan ke-16 didasarkan pada karakter daerah tersebut yang memiliki industri padat karya dan menopang banyak keluarga, serta kekayaan budaya dan potensi lokal yang kuat.

Ke depan, Grab berencana menambah sekitar empat Kota Masa Depan setiap tahun. Saat ini, jumlah UMKM yang tergabung dalam ekosistem Grab diperkirakan berada di kisaran 2,3 juta hingga 3 juta pelaku usaha, dengan pertumbuhan yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Angkanya (jumlah UMKM) mungkin sekitar 3 jutaan, 2,3 sampai 3 jutaan." pungkasnya.

(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |