Jualan HP Makin Susah di 2025, Begini Dampaknya

1 month ago 14

Jakarta, CNBC Indonesia - Melemahnya pertumbuhan industri smartphone turut berdampak pada manufaktur semikonduktor. Salah satunya GlobalFoundries yang merupakan manufaktur chip terbesar ketika di dunia.

GlobalFoundries meramalkan pendapatan dan profit kuartal-III (Q3) di bawah estimasi Wall Street pada Selasa (5/8) waktu setempat. Perusahaan mengantisipasi pemulihan yang lambat untuk permintaan dari klien di pasar elektronik konsumen, salah satunya pasar smartphone.

Sepanjang tahun ini, saham GlobalFoundries sudah anjlok sekitar 15% dan kembali jatuh 6% sebelum pembukaan perdagangan.

Kondisi ekonomi yang serba tak pasti akibat tarif AS telah menekan penjualan smartphone. Pembeli menahan pemesanan, terutama di segmen bawah (low-end).

Data dari firma riset IDC pada Juli 2025 menunjukkan penjualan smartphone melambat, dengan pertumbuhan hanya 1% pada kuartal yang berakhir di Juni 2025.

CEO GlobalFoundries Tim Breen yang baru ditunjuk pada Februari 2025 mengatakan perusahaan masih menunggu kembalinya momentum pertumbuhan yang signifikan di berbagai sektor pasar konsumen akhir.

GlobalFoundries memprediksikan pendapatan Q3 2025 senilai US$1,68 miliar atau lebih rendah dari estimasi rata-rata analis yang mematok angka US$1,79 miliar, menurut data LSEG.

Laba yang disesuaikan per saham diprediksi di angka 38 sen atau lebih rendah ketimbang 41 sen yang diestimasikan analis.

Namun, biaya yang lebih rendah dan pertumbuhan yang kuat dalam bisnis otomotif dan data center membantu GlobalFoundries melampaui ekspektasi laba yang disesuaikan untuk Q2 2025.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Siap-Siap Sengsara, HP Ini Diramal Makin Tak Laku di Tahun 2025

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |