Investor Was-Was: Cadev, Rebalancing MSCI dan Deal Dagang Bayangi RI

1 month ago 14
  • Pasar keuangan Indonesia bergerak beragam, saham ambles sementara rupiah melesat
  • Wall Street pesta pora ditopang lonjakan saham Apple
  • Negosiasi dagang, Data ekonomi AS dan China serta rebalancing MSCI menjadi sentimen pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air lagi-lagi berjalan tak senada. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terjun. Jatuhnya saham-saham perbankan hingga berakhirnya pesta IPO pada salah satu saham konglomerat menjadi penyebab kejatuhan IHSG. Sementara rupiah masih mampu bertahan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

IHSG diperkirakan akan berada di fase akumulasi alias sideaway, akan tetapi masih memiliki peluang penguatan yang didukung oleh beberapa data yang akan rilis. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman 3 pada artikel ini. Investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.

IHSG pada perdagangan Rabu (6/8/2025) ditutup melemah 0,15% di level 7.503,75. Meskipun melemah, IHSG mampu bertahan di level psikologis 7.500. Kini IHSG tengah berada di area konsolidasi alias fase akumulasi secara minor trend.

Nilai transaksi mencapai Rp 15,4 triliun yang melibatkan 27,85 miliar saham dalam 1,89 juta kali transaksi. Sebanyak 320 saham naik, 270 saham turun, dan 215 tidak bergerak. Asing mencatat net buy sebesar Rp 432,9 miliar.

Mengutip Refinitiv, utilitas menjadi sektor yang naik paling kencang, yakni 1,75%. Hal ini seiring dengan saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang naik 2,12% dan menyumbang 8,53 indeks poin terhadap IHSG.  PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang melesat 11,43% berkontribusi 5,15 indeks poin.

Adapun tekanan terhadap sektor finansial kembali terjadi. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyumbang 7,14 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 4,94 indeks poin, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) 3,91 indeks poin, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) 3,5 indeks poin.

Kondisi tersebut kontras dengan perdagangan sebelumnya. Sebanyak tiga emiten bank jumbo kompak masuk dalam daftar 10 saham penggerak utama IHSG.

Sementara itu pasar Asia-Pasifik mayoritas ditutup di zona hijau pada perdagangan kemarin. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,6% ke level 40.794,86 dan Topix menguat 1,02%, mengakhiri hari di 2.966,57.

Indeks S&P/ASX 200 Australia ditutup naik 0,84% di posisi 8.843,7. Indeks CSI 300 China daratan menguat 0,24% ke 4.113,49. Lalu Kospi Korea Selatan ditutup mendatar di level 3.198,14.

Pasar modal Tanah Air diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh sentimen pertumbuhan ekonomi dan juga rebalancing Morgan Stanley Capital International (MSCI) edisi Agustus 2025 untuk saham-saham Tanah Air.

Sebelumnya MSCI telah mencabut mencabut perlakukan khusus pada tiga saham Konglomerat Prajogo Pangestu, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN). Dengan demikian membuka peluang bagi saham Prajogo untuk masuk ke dalam MSCI.

Beralih ke rupiah, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (6/8/2025) ditutup menguat 0,12% di level Rp16.355/US$1. Penguatan tersebut menjadi penguatan rupiah selama 3 hari beruntun.

Pergerakan rupiah pada perdagangan kemarin Rabu (6/8/2025), dapat dikatakan cukup stabil dengan rentang pergerakan harian di level Rp16.355-Rp16.390/US$. Hal ini terjadi sejalan dengan pergerakan indeks dolar AS yang dalam pekan ini bergerak stabil di rentang level 98,58-99,07.

Rendahnya volatilitas indeks dolar AS karena investor tengah menimbang prospek kebijakan moneter The Fed di tengah rilis data ekonomi yang beragam dan meningkatnya ketegangan dagang global.

Data terbaru dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa aktivitas sektor jasa AS pada Juli nyaris terhenti dan berada di bawah ekspektasi pasar. Hal ini menandakan dampak ekonomi dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump mulai terasa.

Di sisi lain, pelaku pasar tengah menunggu jelang keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengisi kekosongan kursi di Dewan Gubernur Federal Reserve.

Mengutip dari Reuters,  Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa (5/8/2025), bahwa akan menentukan calon untuk posisi tersebut pada akhir pekan ini, dan secara terpisah telah mempersempit daftar kandidat pengganti Ketua The Fed Jerome Powell menjadi empat nama.

Pasar saat ini memperkirakan peluang lebih dari 90% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan September, dengan ekspektasi total pemangkasan sekitar 60 basis poin hingga akhir tahun.

Adapun dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Rabu (6/8/2025) imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melemah ke 6,469%.

Imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan SBN.

Pages

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |