Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik kompak melemah hari ini mengikuti aksi jual bursa Wall Street. Pemicu pelemahan tersebut disebabkan oleh sentimen Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menekan Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Nikkei 225 Jepang dan juga Topix bergerak mendatar. Sedangkan Kospi Korea Selatan turun 0,34% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil sedikit lebih rendah.
Indeks S&P/ASX 200 Australia juga bergerak turun 0,63%. Sementara Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada di 21.285, sedikit lebih lemah daripada penutupan terakhir HSI di 21.395,14.
Saham berjangka AS terlihat mendekati garis datar. Kontrak berjangka yang terkait dengan Dow Jones Industrial Average turun 18 poin. Baik S&P 500 berjangka dan Nasdaq 100 berjangka juga diperdagangkan di dekat garis datar.
Semalam di AS, tiga indeks utama turun setelah serangan Trump terhadap Powell, menimbulkan pertanyaan tentang independensi bank sentral, sementara para pedagang hanya menerima sedikit tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan perdagangan global.
Dow Jones Industrial Average turun 971,82 poin, atau 2,48% menjadi ditutup pada 38.170,41. S&P 500 merosot 2,36% dan berakhir di 5.158,20, dan Nasdaq Composite kehilangan 2,55% dan ditutup pada 15.870,90.
Sebagai informasi, Powell mengatakan pekan lalu bahwa independensi The Fed adalah persoalan hukum. Ekonom ANZ menyebut, pasar mencoba menimbang seberapa serius ancaman pemutusan hubungan kerja ini, dibandingkan dengan jawboning untuk suku bunga yang lebih rendah.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Ancaman Di Balik Isu Trump Mau Pecat Powell hingga Resesi AS
Next Article Jelang Rilis Ekonomi China, Bursa Asia Dibuka Lesu