Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyoroti kebijakan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI).
Hal ini terungkap dalam laporan Perkiraan Perdagangan Nasional 2025 yang dirilis Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) pada akhir Februari lalu.
Dalam laporan tersebut, AS mencatat perihal Peraturan BI No. 21/2019, di mana Indonesia menetapkan standar nasional QR Code, disebut QRIS, atau Quick Response Indonesia Standard untuk semua pembayaran yang menggunakan kode QR di Indonesia.
"Perusahaan-perusahaan AS, termasuk penyedia pembayaran dan bank-bank, mencatat kekhawatiran bahwa selama proses pembuatan kebijakan kode QR BI, para pemangku kepentingan internasional tidak diberitahu tentang sifat perubahan potensial tersebut maupun diberi kesempatan untuk menjelaskan pandangan mereka mengenai sistem tersebut, termasuk bagaimana sistem tersebut dapat dirancang untuk berinteraksi paling lancar dengan sistem pembayaran yang ada," papar AS dalam dokumen USTR.
Sorotan dari pemerintah AS ini memicu gelombang dukungan dari netizen Indonesia di media sosial X (dulunya Twitter).
Kata kunci terkait QRIS dipenuhi dengan komentar positif dan pembelaan dari para netizen.
Netizen mengatakan bahwa QRIS merupakan salah satu keajaiban sistem pembayaran yang ada di Indonesia. Sementara yang lain mengatakan bahwa AS 'gerah' karena transaksi QRIS tidak melewati sistem yang mereka punya.
"QRIS adalah keajaiban tech payment di Indonesia, jangan sampe diusik asing," ujar seorang netizen.
"Sebelum ada QRIS pun kita udah lebih maju dari USA. Mau transfer antar bank real-time kapan aja dari dulu bisa, di sana ga bisa jadi musti pada punya 3rd party app macam Venmo. Katrok bgt," tulis yang lain.
"QRIS itu satu dari sedikit kebanggaan kita. Even Jepang aja gak punya. Mesti dipertahankan!," ujar seorang netizen
"Ini mah semata-mata gara-gara uangnya nggak dilewatin mastercard atau VISA, yang fee-nya bisa 1-3%an. That's crazy amount of money. Untuk hal ini, saya setuju bahwa kita harus berdikari. Kalo sampe QRIS / GPN dilewatin ke US dulu, gila sih udah mah bayar, datanya diambil pula," kata netizen.
"I agree with you! Jangan lah kita ngalah sama US, kita mesti berdikari macam China. QRIS tuh super keren, bahkan skrg udah ada inovasi QRIS Tap," kata yang lain.
(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Warga RI Diminta Pindah ke e-SIM, Apa Untung & Urgensinya?
Next Article Mantap! BRImerchant Hadir dengan Voice Notifikasi