Jakarta, CNBC Indonesia — Bisnis waralaba atau franchise menjadi sangat menguntungkan sekaligus dapat berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia karena menciptakan lapangan kerja dan menjadi 'agen' konsumsi masyarakat.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ada 311 pemberi waralaba yang aktif beroperasi di Indonesia hingga Februari 2025. Dari jumlah tersebut, 157 merupakan waralaba dalam negeri, sedangkan 154 lainnya berasal dari luar negeri.
Mayoritas waralaba di Indonesia masih berasal dari sektor makanan dan minuman (food and beverage/F&B) dengan porsi 47,77%. Adapun sektor lain yang juga cukup berkembang meliputi jasa kecantikan, pendidikan non-formal, serta ritel.
Berdasarkan laporan kegiatan usaha tahun 2024, sektor ini telah menyerap 97.872 tenaga kerja dengan total omzet mencapai Rp143,25 triliun. Beberapa merek waralaba dalam negeri bahkan, katanya, telah berhasil menembus pasar internasional.
Budi mencontohkan beberapa di antaranya, seperti Alfamart, Ayam Gepuk Pak Gembus, Kebab Turki Baba Rafi, Taman Sari Royal Heritage, dan Roti Ropi dari Klaten.
Salah satu bisnis franchise kuliner dan menjamur di kawasan perumahan adalah ayam tepung Sabana. Sabana menawarkan masyarakat yang ingin menjadi mitra dengan modal Rp 23 juta.
Modal 23 juta tersebut sudah termasuk dengan peralatan dan perlengkapan, bimbingan marketing, bahan baku awal, media promosi, dan training SDM.
Tata dan cara pendataran, mitra mengisi link pendaftaran dan pengajuan lokasi. Setelah pendaftaran bisa dilakukan di sini, https://mitra.sabana.co.id/#/daftar_mitra.
Selanjutnya, lokasi akan disurvei oleh tim dari Sabana. Jika lokasi diterima bisa melanjutkan pembayaran dan apabila ditolak bisa mengajukan lokasi baru.
Jika sudah melakukan pembayaran, bisa melanjutkan ke fase pelatihan, pembuatan booth, dan pembuatan media promosi. Jika peralatan dan perlengkapan sudah clear, maka bisa lanjut pengiriman dan melakukan grand opening.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: