Trump Siap Gelontorkan Rp1.679 Triliun Paket Senjata ke Arab Saudi

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) siap menawarkan Arab Saudi paket persenjataan senilai lebih dari US$100 miliar atau sekitar Rp1.679 triliun. Enam sumber, yang mengetahui hal tersebut secara langsung, mengatakan proposal tersebut sedang disiapkan untuk diumumkan selama kunjungan Presiden AS Donald Trump ke kerajaan tersebut pada Mei mendatang.

Melansir Reuters pada Jumat (25/4/2025), Lockheed Martin Corp dilaporkan dapat memasok berbagai sistem persenjataan canggih termasuk pesawat angkut C-130, kata dua sumber tersebut. Satu sumber mengatakan Lockheed juga akan memasok rudal dan radar.

RTX Corp, yang sebelumnya dikenal sebagai Raytheon Technologies, juga diharapkan memainkan peran penting dalam paket tersebut, yang akan mencakup pasokan dari kontraktor pertahanan utama AS lainnya seperti Boeing Co, Northrop Grumman Corp, dan General Atomics, kata empat sumber tersebut.

Semua sumber menolak disebutkan namanya karena sensitivitas masalah tersebut.

Namun belum dapat segera memastikan berapa banyak dari kesepakatan yang ditawarkan tersebut yang baru. Banyak yang telah dikerjakan selama beberapa waktu, menurut dua sumber tersebut. Misalnya, kerajaan pertama kali meminta informasi tentang pesawat nirawak General Atomics pada tahun 2018, kata mereka.

Selama 12 bulan terakhir, kesepakatan senilai US$20 miliar untuk pesawat nirawak gaya MQ-9B SeaGuardian dari General Atomics dan pesawat lainnya menjadi fokus, menurut salah satu sumber.

Beberapa eksekutif dari perusahaan pertahanan mempertimbangkan untuk melakukan perjalanan ke wilayah tersebut sebagai bagian dari delegasi, kata tiga sumber.

AS telah lama memasok senjata ke Arab Saudi. Pada tahun 2017, Trump mengusulkan penjualan sekitar US$110 miliar ke kerajaan tersebut.

Pada tahun 2018, hanya US$14,5 miliar penjualan yang telah dimulai dan Kongres mulai mempertanyakan kesepakatan tersebut mengingat pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Pada tahun 2021, di bawah pemerintahan mantan Presiden Joe Biden, Kongres memberlakukan larangan penjualan senjata ofensif ke Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi dan untuk menekan kerajaan tersebut agar menghentikan perang Yaman, yang telah menimbulkan banyak korban sipil.

Berdasarkan hukum AS, kesepakatan senjata internasional utama harus ditinjau oleh anggota Kongres sebelum diselesaikan.

Pemerintahan Biden mulai melunakkan pendiriannya terhadap Arab Saudi pada tahun 2022 setelah invasi Rusia ke Ukraina berdampak pada pasokan minyak global. Larangan penjualan senjata ofensif dicabut pada tahun 2024, karena Washington bekerja lebih erat dengan Riyadh setelah serangan Hamas pada 7 Oktober untuk menyusun rencana bagi Gaza pascaperang.

Proposal Biden juga menawarkan akses ke persenjataan AS yang lebih canggih dengan imbalan penghentian pembelian senjata China dan pembatasan investasi Beijing di negara tersebut. Namun laporan tidak dapat memastikan apakah proposal pemerintahan Trump mencakup persyaratan serupa.

Namun paket yang ditawarkan muncul setelah pemerintahan Biden gagal menyelesaikan pakta pertahanan dengan Riyadh sebagai bagian dari kesepakatan luas yang membayangkan Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel.

Kesepakatan potensial untuk jet F-35 Lockheed, yang kabarnya telah diminati kerajaan selama bertahun-tahun, diperkirakan akan dibahas, kata tiga sumber, sambil mengecilkan peluang kesepakatan F-35 ditandatangani selama perjalanan tersebut.

AS menjamin bahwa sekutu dekatnya Israel menerima senjata Amerika yang lebih canggih daripada negara-negara Arab, memberinya "Keunggulan Militer Kualitatif" (QME) atas negara-negara tetangganya. Israel kini telah memiliki F-35 selama sembilan tahun, membangun beberapa skuadron.

Hingga berita ini diterbitkan, baik Gedung Putih, Pentagon, dan kantor komunikasi pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait rencana ini. Lockheed Martin, RTX, Northrop, dan General Atomics juga menolak berkomentar, sementara Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar.


(tfa/tfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Geger! Arab Larang Umrah Selama 29 April - 10 Juni 2025

Next Article Petinggi Dunia Ramai-Ramai Kumpul di Tempat Raja Salman, Ada Apa?

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |