Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) menargetkan volume intake kilang pada 2025 dapat mencapai 334 juta barel. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar 3% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 323 juta barel.
Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro memaparkan bahwa peningkatan volume ini dilakukan seiring dengan adanya pertumbuhan demand kilang. Dengan, Yield valuable product dipertahankan pada angka 83%.
"Di Kilang (kami) berencana berproduksi 334 juta barrel produk dibandingkan tahun sebelumnya yang 323 atau naik 3% dan yield valuable produknya kita pertahankan di 83%," ujar Wiko dalam RDP bersama Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).
Selain itu, Wiko juga membeberkan sejumlah program strategis yang akan dijalankan. Misalnya yakni upgrading platformer Dumai, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balongan dan Balikpapan.
Kemudian Green strategy untuk proyek rendah sulfur di Cilacap. Lalu, proyek petrokimia, Revamp TPPI Tuban untuk meningkatkan efisiensi.
"Program kerja strategisnya adalah optimasi feedstock. Ini tadi dikatakan kita sudah bisa membuat valuable produk kita 83%, namun feedstock ini sangat berperan juga dalam menjaga profitability Kilang. Kemudian meningkatkan yield dan penyelesaian pengembangan proyek RDMP Balikpapan," ujarnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AS-Ukraina Panas, Trump Sebut Zelenskyy Diktator Tanpa Pemilu
Next Article Kilang Pertamina Internasional Sukses Boyong Subroto Awards 2024