Konklaf Pemilihan Paus Baru Sudah Diputuskan, Ini Tanggal dan Calonnya

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Gereja Katolik bersiap menghadapi salah satu momen terpenting dalam tradisinya, yakni pemilihan Paus baru. Pada 7 Mei mendatang, para kardinal dari seluruh dunia akan berkumpul di bawah fresko megah karya Michelangelo di Kapel Sistina untuk memulai konklaf, proses pemilihan rahasia yang akan menentukan arah masa depan Gereja.

Vatikan secara resmi mengonfirmasi tanggal tersebut pada Senin (28/4/2025), setelah para kardinal mengadakan pertemuan pra-konklaf pertama mereka sejak pemakaman Paus Fransiskus pada Sabtu lalu. Kapel Sistina abad ke-16 kini telah ditutup untuk wisatawan guna mempersiapkan tempat bagi acara sakral tersebut.

Terdapat 135 kardinal yang memiliki hak pilih dalam konklaf kali ini, meskipun laporan menyebutkan dua di antaranya mungkin tidak dapat hadir. Para kardinal akan menjalani isolasi antara Kapel Sistina dan Casa Santa Marta - wisma tamu tempat Paus Fransiskus menetap selama 12 tahun masa kepausannya - selama proses pemilihan berlangsung, berapapun lamanya.

Kardinal Reinhard Marx dari Jerman menyatakan kepada para wartawan pada Sabtu bahwa ia memperkirakan konklaf akan berlangsung "hanya beberapa hari". Namun, Kardinal Anders Arborelius dari Swedia, salah satu kandidat yang disebut-sebut, mengingatkan bahwa prosesnya bisa lebih panjang.

"Karena kami tidak saling mengenal satu sama lain," katanya, dilansir The Guardian, Selasa (29/4/2024).

Hal ini memang masuk akal, mengingat delapan dari sepuluh pemilih dalam konklaf adalah para kardinal yang diangkat oleh Fransiskus, termasuk 20 orang yang baru diangkat pada bulan Desember lalu.

Fransiskus sendiri sengaja memilih kardinal dari wilayah-wilayah yang sebelumnya belum pernah memiliki perwakilan, seperti Myanmar, Haiti, dan Rwanda. Banyak di antara mereka yang baru bertemu secara langsung dalam beberapa hari terakhir.

Kardinal Gualtiero Bassetti, mantan ketua Konferensi Waligereja Italia, juga optimistis bahwa konklaf akan cepat selesai. Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, ia menggambarkan suasana di antara para kardinal sebagai penuh kehangatan dan "rasa kohesi yang kuat".

"Saya benar-benar percaya bahwa konklaf ini dapat memberikan kesaksian indah di dunia yang penuh perang, perpecahan, dan kebencian. Tentu saja, mungkin akan ada sedikit kesulitan karena belum pernah ada jumlah pemilih sebanyak ini, dan tidak semua saling mengenal," tutur Bassetti.

Suasana persaudaraan tersebut terlihat jelas saat para kardinal berziarah ke makam Paus Fransiskus di Santa Maria Maggiore pada Minggu sore. Di dalam bus saat perjalanan kembali ke Vatikan, Bassetti mengatakan, "Ada suasana persaudaraan yang indah... kami berbicara satu sama lain seperti tetangga."

Komposisi Global, Peluang Terbuka

Sebagian besar kardinal pemilih, 53 orang, berasal dari Eropa, diikuti oleh 23 dari Asia, 18 dari Afrika, 17 dari Amerika Selatan, 16 dari Amerika Utara, serta masing-masing empat dari Amerika Tengah dan Oseania. Secara keseluruhan, mereka mewakili 17 negara yang berbeda.

Meski banyak spekulasi beredar, belum ada kandidat yang jelas unggul. Nama Kardinal Luis Antonio Tagle dari Filipina dan Kardinal Pietro Parolin dari Italia termasuk di antara yang paling banyak disebut sebagai calon kuat.

Konklaf ini juga diwarnai cerita menarik. Sebuah video lama dari Tagle yang menyanyi lagu Imagine milik John Lennon kembali beredar di internet, membuat heboh Roma. Dalam klip tahun 2019 tersebut, Tagle - yang dijuluki media Italia sebagai "Bergoglio dari Asia" - terlihat membawakan lagu dengan penuh semangat, dengan salib besar tergantung di belakangnya.

Penampilan itu, meski populer, menyebabkan sedikit rasa malu bagi Tagle. Seorang komentator bercanda, "Saya rasa dia akan jarang keluar rumah untuk sementara waktu."

Adapun dalam hari-hari menjelang pemilihan, para kardinal menggunakan waktu untuk saling mengenal lebih dalam. Pecorari, seorang veteran konklaf, menggambarkan bagaimana proses informal ini berjalan.

"Kami berkenalan satu sama lain, mengamati, sebelum perlahan-lahan mulai membentuk gambaran tentang siapa paus berikutnya," katanya kepada sebuah surat kabar.

Pecorari menceritakan bahwa beberapa kardinal memilih berbicara santai di restoran sekitar Vatikan, sambil menikmati hidangan khas Italia seperti carbonara, jauh dari suasana formal dan "telinga yang mengintai" di Casa Santa Marta.

Namun, tak semua memilih cara yang sama. Ada juga kardinal yang mengundang rekan-rekannya berkumpul di kamarnya seusai makan malam - sebuah acara yang berakhir lucu ketika seorang kardinal asing, mengira minuman di minibar gratis, kaget mendapati semua konsumsi ditambahkan ke tagihan.

Pecorari berkata, "Saya tidak bisa menyebutkan namanya karena dia sahabat saya, tapi seorang kardinal asing mengira minuman itu gratis... lalu kecewa saat tahu harganya masuk ke tagihan."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ribuan Pelayat Paus Fransiskus Padati Basilika Santo Petrus

Next Article Vatikan: Paus Fransiskus Masih Kritis, Menderita Infeksi Pernafasan

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |