Saham Emiten Blue Chip Bangkit, IHSG Cetak Rekor Baru

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan sesi pertama hari ini Jumat (24/10/2025) dan mencatatkan rekor harga tertinggi (all time high/ATH) baru pada perdagangan intraday.

Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG sempat bertengger di posisi tertinggi di 8.351,06 dan membukukan rekor ATH intraday sebelum terpangkas pada penutupan perdagangan sesi pertama yang parkir menguat 0,46% atau naik 38,22 poin ke 8.312,57.

Sebelumnya, rekor tertinggi IHSG pada perdagangan intraday adalah 8.292,89 yang disentuh pada perdagangan kemarin.

Mayoritas sektor perdagangan tercatat menguat dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh sektor properti, utilitas dan finansial. Sementara sektor konsumer non primer, barang baku dan teknologi membukukan koreksi paling dalam.

Saham-saham blue chip dan emiten milik konglomerat masih menjadi motor utama pergerakan indeks hari ini. 

Sebanyak 310 saham tercatat mengalami kenaikan, 222 terkoreksi dan 158 lainnya stagnan. Adapun total transaksi tercatat relatif ramai atau mencapai 5,67 triliun yang melibatkan 7,74 miliar saham dalam 704.574 kali transaksi.

Tiga emiten penggerak utama kinerja IHSG hari ini adalah Astra International (ASII), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI).

Kenaikan IHSG sendiri tidak terlepas karena kembalinya asing masuk ke pasar. Hal ini turut menjadi penopang kenaikan IHSG. Pada hari kemarin asing mencatat net buy senilai Rp1,08 triliun di seluruh pasar. Hal ini terbagi ke Rp948,92 miliar di pasar reguler dan Rp135,46 miliar di pasar negosiasi tunai.

Sementara itu, pasar Asia-Pasifik dibuka di zona merah hari ini. Dari Jepang, indeks Nikkei 225 turun 1,35% ke level 48.641,61, mencatat penurunan dua hari beruntun. Sementara itu, indeks Topix juga ikut terkoreksi 0,39% ke posisi 3.253,78.

Indeks Kospi Korea Selatan sempat menyentuh rekor tertinggi sebelum akhirnya berbalik melemah pada penutupan perdagangan Kamis (24/10/2025). Pelemahan terjadi setelah bank sentral setempat memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya di level 2,5%, sesuai dengan ekspektasi pasar.

Kospi ditutup turun 0,98% di posisi 3.845,56, sementara indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq melemah 0,81% ke level 872,03. Di sisi lain, nilai tukar won Korea juga terdepresiasi 0,19% terhadap dolar AS menjadi 1.434,70 per dolar, menyentuh level terendah sejak Mei.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 ditutup datar di level 9.032,8. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,57% ke posisi 25.927,47, dan indeks CSI 300 China daratan menguat 0,3% ke level 4.606,34.

Dari India, indeks Nifty 50 naik 0,83% dan Sensex menguat 0,69% setelah kembali beroperasi usai libur pasar. Kenaikan ini menandai optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik di tengah ketidakpastian global.

Sementara itu, bursa Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu waktu AS, menekan sentimen di pasar Asia. Pelemahan dipicu oleh laporan kinerja keuangan yang mengecewakan dari sejumlah emiten besar seperti Texas Instruments dan Netflix.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 334,33 poin atau 0,71% ke level 46.590,41. Sementara itu, S&P 500 terkoreksi 0,53% ke 6.699,40, dan Nasdaq Composite anjlok 0,93% ke posisi 22.740,40.

Pada titik terendah sesi perdagangan, Dow sempat turun lebih dari 400 poin atau sekitar 1%, sementara S&P 500 dan Nasdaq masing-masing melemah hingga 1,2% dan 1,9%. Pergerakan ini mencerminkan kehati-hatian investor terhadap prospek laba korporasi dan kebijakan perdagangan AS-China yang belum menentu.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Ini 10 Saham Pilihan Asing Saat IHSG Menguat

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |