Rusia-Ukraina Saling Tuduh Melanggar Gencatan Senjata Paskah

16 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan Ukraina saling menuduh lantaran dianggap melanggar gencatan senjata Paskah. Kedua belah pihak saling menuduh atas ratusan serangan dan Kremlin mengatakan tidak ada perintah untuk perpanjangan gencatan senjata.

Melansir Reuters pada Senin (21/4/2025), Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukannya untuk menghentikan semua aktivitas militer di sepanjang garis depan pada Minggu (20/4/2025) tengah malam waktu setempat.

Kantor berita TASS, mengutip juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan tidak ada perintah dari Putin untuk memperpanjang gencatan senjata.

"Tidak ada perintah lain," kata Peskov ketika ditanya apakah gencatan senjata dapat diperpanjang.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menyambut baik perpanjangan tersebut.

Menteri luar negeri Ukraina, Andrii Sybiha, mengatakan tindakan Moskow dalam beberapa hari mendatang "akan mengungkapkan sikap Rusia yang sebenarnya terhadap upaya perdamaian AS" dan usulan gencatan senjata selama 30 hari.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Rusia berpura-pura mematuhi gencatan senjata Paskah, tetapi telah melancarkan ratusan serangan artileri pada Sabtu (19/4/2025) malam, dan lebih banyak lagi pada hari Minggu.

Zelenskiy di menyebut Rusia telah melancarkan 67 serangan dari tengah malam hingga pukul 8 malam waktu setempat.

"Entah Putin tidak memiliki kendali penuh atas pasukannya, atau situasi membuktikan bahwa di Rusia, mereka tidak berniat untuk mengambil langkah nyata untuk mengakhiri perang, dan hanya tertarik pada liputan PR yang menguntungkan," tulis Zelensky di X.

"Namun, tidak ada peringatan serangan udara hari ini. Oleh karena itu, ini adalah format gencatan senjata yang telah dicapai dan yang paling mudah untuk diperpanjang," katanya, mengusulkan agar Rusia menghentikan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap sasaran sipil setidaknya selama 30 hari.

Jika Rusia tidak setuju, itu akan menjadi bukti bahwa mereka bermaksud untuk terus melakukan hal-hal yang menghancurkan nyawa manusia dan memperpanjang perang, menurut Zelensky.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Ukraina telah melanggar gencatan senjata lebih dari 1.000 kali, merusak infrastruktur dan menyebabkan kematian warga sipil.

Kementerian tersebut mengatakan pasukan Ukraina telah menembaki posisi Rusia sebanyak 444 kali dan mengatakan telah menghitung lebih dari 900 serangan pesawat nirawak Ukraina, termasuk di Krimea dan wilayah perbatasan Rusia di wilayah Bryansk, Kursk, dan Belgorod.

"Akibatnya, ada kematian dan cedera di antara penduduk sipil, serta kerusakan pada fasilitas sipil," kata kementerian tersebut.

Militer Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa aktivitas di garis depan telah menurun. Beberapa blogger militer Rusia juga mengatakan aktivitas garis depan telah menurun secara substansial.


(tfa/tfa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rudal Rusia Hantam Jemaat Gereja Ukraina, 34 Tewas

Next Article Putin Serang Ukraina Saat Natal, Jutaan Warga Terancam Kedinginan

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |