Ternyata Ini Alasan Studio Game Asal RI Sulit 'Survive'

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pengembang yang mau membuat studio game, ada yang perlu diperhatikan yakni menyiapkan mental untuk menjadi entrepreneurship.

"Cuma mentality untuk jadi entrepreneurship, memutuskan semua keputusannya sendiri itu tuh its also another of stressful menurutku ya. Karena kita tanggung jawabnya kalau jadi karyawan kan seandainya kita bikin salah masih ada bumper atas nih yang bisa ngerti gitu," kata Ketua Umum Asosiasi Game Indonesia (AGI), Shafiq Husein, Senin (21/4/2025).

"Tapi kalau seandainya benar-benar udah berdiri di atas kaki sendiri itu pasti ada hal-hal yang kayak aku enggak yakin kita itu siap apa enggak," dia menambahkan.

Salah satu yang terpenting adalah memiliki pengalaman untuk mengetahui industri game. Berbeda dengan Indonesia, developer game di luar negeri yang membuka studio sendiri biasanya sudah punya pengalaman bertahun-tahun kerja di studio game raksasa.

"Kalau di sini hari ini lulus besok bikin game, bikin studio game. Nah apakah sudah cukup nih mentalitynya untuk mendapatkan stressful sebesar itu? Sedangkan dia sendiri mungkin belum punya pengalaman gitu," ujarnya.

Dia mengatakan industri game sangat menjanjikan secara pemasukan. Baik untuk bekerja maupun untuk membuka studio baru.

Kembali dia mengingatkan yang harus jadi perhatian terkait pengalaman. Jangan juga sampai seperti fenomena banyaknya startup namun kemudian banyak yang berguguran.

"Tahun ini mungkin grafiknya bagus, ada 300 studio game. Tahun depan cuman 150 yang bisa survive. Ini bisa buruk bagi ekosistem and buat data kita gitu loh. Jadi daripada membuat yang baru, coba aja cari alternatif lain untuk akhirnya bisa masuk ke industri," tutur Shafiq.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga RI Diminta Pindah ke e-SIM, Apa Untung & Urgensinya?

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |