Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) tengah dalam posisi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia supaya lebih kencang sehingga ruang penurunan suku bunga acuan semakin terbuka lebar.
Hal ini diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Perry menegaskan, ruang penurunan suku bunga BI rate memang terbuka lebar saat ini, dan ia pun mengaku ingin segera mengambil kebijakan untuk menurunkan suku bunga acuan. Tapi, ia menekankan, perlu ada timingnya.
"Ruangnya masih ada, dan kami akan lakukan, tapi sabar dulu dong," kata Perry saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Ia memakan, saat ini timing atau waktu penurunan suku bunga acuan belum saat karena situasi ekonomi dan pasar keuangan global belum kondusif. Dipengaruhi permasalahan perang tarif yang membuat ketidakpastian semakin tinggi.
Karena globalnya memang belum memungkinkan," tegas Perry.
Oleh sebab itu, ia mengaku, yang bisa dilakukan BI saat ini ialah dengan melakukan kebijakan ekspansi likuiditas melalui pembelian surat berharga negara (SBN) di pasar sekunder maupun primer sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hingga kemarin, nilainya mencapai Rp 70,7 triliun.
"Karena Bank Indonesia tahun ini perlu ekspansi likuiditas. Ekspansi likuiditas antara lain dengan membeli SBN," ungkap Perry.
(arj/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: BI Tahan Level Suku Bunga 5,75% di RDG BI Februari 2025
Next Article Video: Dunia Bergejolak, Gubernur BI Sebut Ekonomi Melambat di 2025