2 hours ago
1
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Indonesia terus mengalami perkembangan. Data terbaru dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan menunjukkan panjang jalur aktif kereta api yang beroperasi di seluruh Indonesia telah mencapai 6.945 km.
Namun, yang mencuri perhatian adalah masih adanya lebih dari 2.233 Km jalur non-aktif yang belum dimanfaatkan. Dalam media briefing Forum Wartawan Perhubungan DJKA, Senin (15/9/2025), dia memaparkan pencapaian infrastruktur dan jumlah armada kereta api yang saat ini tersebar di empat wilayah utama yakni Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.
Pulau Jawa masih menjadi tulang punggung utama sistem perkeretaapian nasional, dengan panjang jalur aktif mencapai 4.921 km, 473 stasiun, dan lebih dari 7.000 unit armada yang beroperasi, termasuk kereta reguler dan kereta cepat (KA Cepat).
"Sementara itu, Sumatera memiliki jalur aktif sepanjang 1.871 Km dengan 146 stasiun dari 7.032 unit kereta reguler," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA Kemenhub Arif Anwar.
Kendati begitu, tantangan masih mengintai dalam bentuk perlintasan sebidang, baik yang dijaga maupun tidak. Yang cukup menarik perhatian adalah perkembangan di Sulawesi, yang kini telah memiliki jalur aktif sepanjang 168 Km dan 10 stasiun. Meskipun masih jauh tertinggal dari Jawa dan Sumatera, pembangunan di wilayah ini menunjukkan adanya perluasan jangkauan layanan kereta ke Indonesia Timur.
"Sementara di Papua panjang jalur aktif hanya 26 km," kata Arif Anwar.
Meski angka jalur aktif terbilang besar, fakta bahwa banyak jalur non-aktif menunjukkan potensi besar yang belum tergarap. Banyak jalur lama yang dulunya aktif kini dibiarkan terbengkalai, sebagian karena persoalan biaya operasional, minimnya permintaan, atau persoalan tata ruang.
"Total jalur non aktif sebanyak 2.233 Km," ucap Arif Anwar.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
RI Kejar Target Punya 10.000 Km Rel KA di 2030, Tinggal Sisa Segini
