Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan tajam hingga 7% kemarin, Rabu, (19/3/2025). Sikap dan kebijakan pemerintahan Prabowo-Gibran disebut sebagai salah satu faktor yang memicu ketidakpastian pasar.
Pada perdagangan Selasa (18/3/2025), IHSG ditutup turun 3,84% ke level 6.223,39 setelah sempat anjlok hingga 7% ke level 6.084. Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan menghentikan perdagangan sementara atau trading halt saat IHSG turun lebih dari 5% menjelang akhir sesi pertama.
Sejak Oktober 2024, atau awal pemerintahan Prabowo-Gibran, IHSG terus bergerak dalam tren bearish dengan koreksi mencapai 18%. Para analis menilai kebijakan ekonomi hingga sikap pemerintah belum memberikan kepastian bagi investor
Guru Besar Universitas Indonesia sekaligus pengamat pasar modal Budi Frensidy menyoroti pernyataan Prabowo yang menyebut saham sebagai bentuk perjudian. Pernyataan tersebut dinilai memicu gelombang panic selling, terutama pada saham perbankan BUMN yang menjadi pilar utama IHSG.
Budi menilai, pernyataan tersebut menjadi sinyal negatif bagi investor institusional yang mengandalkan stabilitas kebijakan. Hingga saat ini, ia menilai belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk mendukung pasar modal.
"Jadi, dukungannya masih belum ada sama sekali," ungkap Budi kepada CNBC Indonesia, Rabu, (19/3/2025).
Ia pun menilai, pemerintah perlu segera mengevaluasi kebijakan-kebijakan yang berdampak sistemik. Keterlibatan aktif para pemangku kepentingan termasuk Bank Indonesia, OJK, dan pelaku pasar menjadi krusial untuk merancang solusi yang tidak hanya bersifat populis, tetapi juga berkelanjutan.
"Pemerintah dapat meneken kebijakan pengelola dana publik di negara ini (Jamsostek, Taspen, Asgara, Dana Pensiun BUMN, dll) untuk menjadi market maker atau liquidity provider di bursa saham, minimal tterhadap saham berkapitalisasi besar dengan fundamental bagus dan BUMN," kata Budi.
Sementara itu, Ekonom Yanuar Rizky menyebut, pengelolaan fiskal dan moneter yang dinahkodai Presiden menjadi faktor kunci dalam menjaga stabilitas keuangan nasional di tengah volatilitas global. Menurutnya, selama ini ada persaingan antara saham dan SRBI dalam menarik dana investor, yang semakin menekan pasar modal.
"SRBI bunganya di atas yield, tapi tak sedinamis pasar sekunder di SUN. Maka; bunga riil dalam menekan lelang bunga kupon SUN akan dilakukan dari saham. Itu maknanya, maka kupon SUN baru mendekat ke angka rate SRBI dan akan bersaing ama yield volatilitas saham," terangnya.
Yanuar menilai, pemerintah perlu segera memberikan sinyal kepercayaan kepada pasar agar stabilitas dapat terjaga. Pengelolaan fiskal yang transparan dan tegas dinilai lebih penting daripada sekadar manuver politik di bursa saham.
"Jadi, pilihan ada di Presiden, sinyalnya harus menunjukan pengelolaan fiskal yg bukan soal siapa Menteri Keuangan (Menkeu) atau DPR yang aksi datang ke bursa," tandas Yanuar.
Senada, Analis Stock Now Hendra Wardana mengatakan, Faktor-faktor pemicu seperti spekulasi terkait posisi Menteri Keuangan Sri Mulyani (meski sudah dibantah), defisit fiskal yang muncul lebih awal, serta melemahnya penerimaan pajak, menunjukkan bahwa pasar membutuhkan kepastian dan kebijakan yang lebih pro-pasar dari pemerintah.
"Presiden harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menenangkan pasar, baik melalui pernyataan yang tegas maupun kebijakan nyata yang dapat meningkatkan kepercayaan investor," tutur Hendra.
Sikap Kontroversial Prabowo ke Saham
Bila menilik penjelasan para pengamat di atas, terdapat beberapa pernyataan atau sikap Prabowo yang menjadi kontroversi di kalangan investor pasar modal. Berikut rangkumannya.
Bilang Saham Judi
Presiden Prabowo Subianto pernah menyoroti investasi saham yang merugikan investor kecil. Katanya, jika orang kecil main-main saham, pasti kalah. Yang menang pasti bandar besar.
Hal ini diucapkan dalam acara Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Rabu (4/12/2024). Ia mengatakan bahwa ada ancaman tekanan terhadap pasar modal Indonesia bila program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepenuhnya berlaku.
"Saya tahu saya diancam nanti harga saham akan turun. Di hari-hari pertama saya munculkan gagasan makan bergizi sudah muncul, saya mengerti, saya ini cukup lama jadi orang Indonesia. Saya mengerti ada ancaman terbuka ada ancaman halus," kata Prabowo.
Dia pun kemudian menceritakan kisah seorang kawan yang stres karena bermain saham dengan menggunakan algoritma matematika.
"Tiap detik lihat TV lihat apa itu harga saham turun 0,0 sekian wah panik hitung lagi haduh hidup stres aku nggak mau lah. Dan saya kasih tahu ya main-main saham itu kalau orang kecil ya pasti kalah, itu untuk orang kecil itu biasanya sama dengan judi itu yang menang ya bandar yang besar yang kuat ya kan?" tuturnya.
Batal Hadiri Penutupan Perdagangan Bursa
Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2025 jatuh pada hari ini, Kamis, (2/1/2025). Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang semula rencananya akan meresmikan perdagangan perdana tahun ini dikabarkan, batal dan akan digantikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Prabowo awalnya dijadwalkan untuk menandatangani Sertifikat Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2025 dan memberikan Pidato Arahan Presiden. Adapun hal ini merupakan tradisi pembukaan perdagangan yang dilakukan dari tahun ke tahun.
Tahun lalu, Perdagangan saham perdana Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2024 resmi dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin. Pada sambutannya, Wapres memberikan beberapa wejangan buat pengembangan pasar modal Indonesia.
Sekadar mengingatkan, lawatan resmi terakhir Presiden Prabowo Subianto ke BEI adalah saat dirinya ikut kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Prabowo yang saat itu merupakan calon Presiden Nomor Urut 2 tiba-tiba berkunjung ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, (31/1/2024)
Akui Kapok main Saham
Prabowo sempat mengaku ogah menempatkan dananya di modal saat pengalamannya berinvestasi di bursa Eropa. Kala itu Ia mengaku kurang andal dengan mendapatkan return yang sedikit.
"Saya harus akui saya kurang berhasil bermain di pasar modal. Sekian tahun return-nya maybe after 5 tahun 1% return. Jadi aku kapok main pasar modal," kata Prabowo yang saat itu masih menjadi Calon Presiden di Pilpres 2024, di depan analis dan tokoh-tokoh ekonomi.
Prabowo mengaku, Ia lebih menguasai sektor pertahanan. Pasalnya, ia memiliki latar belakang sebagai prajurit TNI.
"Yang saya pelajari dari pemahaman sejarah saya tidak punya gelar ekonomi, saya punya pengalaman karena saya mantan jenderal, pengalaman saya perang," kata dia.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Permen Yupi Mau IPO, Begini Prospek & Kinerjanya!
Next Article Menguat! Potret Bursa Saham di Hari Pertama Prabowo-Gibran