Ekonomi RI Gagal Tumbuh 5%, Luhut Akui Pemerintah Kurang Belanja

16 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan salah satu faktor utama perlambatan saat ini adalah kontraksi konsumsi pemerintah. Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,87% (yoy) pada kuartal I-2025

Luhut memastikan pemerintah sudah mengetahui permasalahan yang ada dan telah mengambil langkah untuk mengatasinya. Menurutnya, Presiden Prabowo akan bertindak untuk memperbaiki masalah ini. Ke depannya, dia mengatakan pemerintah akan melakukan percepatan belanja.

"Yang penting kita sudah tahu masalah, dan presiden sudah address bahwa kita akan perbaiki ini. Karena itu, percepatan belanja negara menjadi kunci," katanya di video yang diunggah di Instagram @luhut.pandjaitan, dikutip Rabu (7/5/2025).

Luhut pun menggarisbawahi Program Makan Bergizi (MBG) menjadi salah satu motor penting untuk mengakselerasi belanja negara. Dia yakin dampak nyata akan dari MBG akan tercipta, salah satunya yaitu menghidupkan simpul ekonomi desa ; petani sayur, peternak ayam, penjual telur, hingga pelaku UMKM lokal.

Selain itu dia menyadari adanya permasalahan lain, yakni perlambatan konsumsi rumah tangga, investasi yang belum optimal dan tekanan ekspor akibat efek global, serta pertumbuhan wilayah yang belum merata

"Ini semua mengingatkan kita tentang pemerataan dan percepatan harus dijalankan secara simultan," tegasnya.

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kementerian dan Lembaga untuk segera melakukan deregulasi terhadap berbagai aturan yang ada. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan investasi di Indonesia.

"Arahan Presiden @prabowo sangat jelas kemarin ; sederhanakan regulasi, perkuat kemitraan dagang, dan jaga keseimbangan hubungan ekonomi global, sembari memastikan perlindungan bagi rakyat kecil," tambahnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau meminta masyarakat untuk tidak khawatir terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di bawah 5% ini dan tidak saling menyalahkan.

"Karena itu, kita semua perlu menjaga semangat kebersamaan. Dalam situasi seperti ini, bukan saatnya saling menyalahkan. Kita butuh kerja nyata, kolaborasi lintas sektor, dan keberanian untuk mengambil keputusan penting," ujar Luhut.

Dia juga mengungkapkan kondisi pertumbuhan ekonomi di bawah 5% merupakan hal yang wajar terjadi dalam masa transisi pemerintahan. Dia menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia di bawah 5% ini sudah pernah terjadi pada masa transisi pemerintahan 2014, di mana pada kuartal I dan II juga tumbuh di bawah 5%.

"Semua perlu tahu bahwa pola seperti ini bukan hal baru. Karena pada masa transisi pemerintahan 2014, kuartal pertama dan kedua juga tumbuh di bawah 5%. Artinya, dalam masa penyesuaian seperti ini, perlambatan bisa terjadi," tegas Luhut.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ekonomi RI Melambat, Tersandung Belanja Pemerintah?

Next Article Video : Luhut Sebut Kebijakan RI Kurang Tepat Sasaran

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |