Kisah Perjalanan Mata Uang di Zaman Nabi Muhammad- Era Kejayaan Islam

4 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia- Umat Islam belum memiliki uang resmi selama masa Nabi Muhammad SAW. Mata uang baru berkembang di era kekhalifahan.

Saat Nabi Muhammad SAW masih hidup, kaum Muslim menggunakan dinar emas (solidus) milik Bizantium dan dirham perak (drachm) dari Kekaisaran Sasaniyah. Menurut Muslimmechanics koin-koin ini sudah lebih dahulu digunakan di kawasan Timur Tengah sebagai alat transaksi.

Solidus Bizantium (Dinar Emas) Koin ini berbobot sekitar 4,55 gram emas murni dan menampilkan gambar kaisar Bizantium di satu sisi serta simbol Kristen, seperti salib atau gambar Yesus Kristus, di sisi lainnya.

Drachm Sasaniyah (Dirham Perak) Koin ini lebih umum digunakan di wilayah Persia dan memiliki berat sekitar 4,2 gram. Bagian depan koin menampilkan gambar kaisar Persia dengan mahkota khasnya, sedangkan bagian belakang memiliki altar api yang melambangkan ajaran Zoroastrianisme.

Setelah wafatnya Nabi Muhammad pada 632 Masehi, Kekhalifahan Islam mulai berkembang pesat. Namun, penggunaan koin asing masih menjadi tantangan karena simbol-simbol religius dari agama lain yang terdapat pada koin tersebut. Hal ini dianggap tidak mencerminkan identitas Islam yang mulai mengakar.

Pada masa Khalifah Utsman bin Affan, umat Islam mulai mencetak koin sendiri dengan tetap mempertahankan format drachm Persia, tetapi menambahkan kalimat dalam bahasa Arab seperti "Bismillah" (Dengan nama Allah). Meskipun demikian, koin ini masih mirip dengan koin Sasaniyah sebelumnya, baik dalam ukuran maupun beratnya.

Perubahan besar terjadi di era Khalifah Abdul Malik bin Marwan (685-705 M) yang merupakan khalifah ke-5 Bani Umayyah.

Ia mengeluarkan koin emas dan perak yang benar-benar bercirikan Islam. Pada tahun 696 M, ia menghapus seluruh gambar manusia dan simbol agama lain dari koin dan menggantinya dengan kaligrafi ayat Al-Qur'an, seperti

 "La ilaha illallah wahdahu la sharika lahu" (Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya) dan "Muhammad Rasulullah" (Muhammad adalah utusan Allah). - Tulisannya betul tidak ya Mba??

Langkah ini bukan hanya untuk membedakan koin Islam dari koin Bizantium dan Sasaniyah, tetapi juga sebagai sarana dakwah untuk menyebarkan ajaran Islam melalui mata uang.

Dinasti Umayyah adalah salah satu dinasti besar dalam sejarah Islam yang memainkan peran penting dalam penyebaran dan perkembangan agama Islam. Dinasti ini memerintah dari tahun 661 hingga 750 Masehi, dan pada masa pemerintahan mereka, Islam mengalami kemajuan pesat dalam berbagai bidang.

Penerapan standar koin Islam juga memiliki dampak ekonomi yang besar. Dengan memperkenalkan dinar emas berbobot 4,25 gram (lebih ringan dibanding solidus Bizantium), Abdul Malik berhasil membuat koin Bizantium tidak lagi diminati di wilayah Muslim. Hal ini sejalan dengan prinsip Gresham's Law, yang menyatakan bahwa uang yang lebih buruk cenderung menggantikan uang yang lebih baik dalam peredaran. Orang-orang lebih memilih menyimpan solidus Bizantium yang lebih berat dan menggunakan dinar Islam yang lebih ringan untuk transaksi sehari-hari.

Adapun dirham perak tetap mempertahankan berat yang hampir sama dengan drachm Sasaniyah sebelumnya, sehingga transisi ke sistem moneter Islam lebih mudah diterima oleh pedagang dan masyarakat luas.

Mata uang di zaman Nabi Muhammad dan era awal Islam menunjukkan bagaimana sistem ekonomi Islam berkembang dari barter menuju penggunaan koin sebagai alat tukar. Dari awalnya mengandalkan dinar Bizantium dan dirham Sasaniyah, hingga akhirnya mencetak koin sendiri dengan identitas Islam yang kuat. Reformasi mata uang yang dilakukan oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan menjadi titik balik bagi sistem keuangan Islam, menciptakan standar yang bertahan selama lebih dari 1.300 tahun.

Sampai saat ini, koin-koin Islam awal masih menjadi barang koleksi yang sangat berharga, dengan nilai yang mencapai jutaan dolar di pelelangan dunia. Keberadaan koin ini bukan hanya menjadi saksi sejarah perdagangan Islam, tetapi juga memperlihatkan bagaimana agama, ekonomi, dan politik saling berkelindan dalam membentuk peradaban Islam yang kita kenal sekarang.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |