FOTO : Saat kebakaran di gudang penyimpanan alumina hydroxide pada lokasi pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT BAI di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Senin (18/11/2024).
redaksi – radarkalbar.com
MEMPAWAH – Salah satu bangunan di lingkungan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) milik PT Borneo Alumina Indonesia (PT BAI) berlokasi di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalbar terbakar pada Senin (18/11/2024) pagi.
Dari rekaman video yang diterima redaksi mempawahnews.com media jaringan radarkalbar.com terlihat asap hitam membumbung tinggi dari salah satu bangunan. Dan terlihat beberapa karyawan menyaksikan kejadian itu, sembari menjauh dari bangunan yang terbakar tersebut.
Dalam video itu pula tampak para pekerja menyaksikan langsung kebakaran itu. Namun, mereka tak dapat berbuat banyak lantaran api yang terus berkobar dan membakar bagian dalam bangunan tersebut.
Mengutip seperti dilansir mempawahnews.com jaringan radarkalbar.com, BPBD Mempawah membenarkan kejadian tersebut.
Namun, informasinya api sudah berhasil dipadamkan sebelum unit Pemadaman Kebakaran (Damkar) BPBD Mempawah tidak turun TKP kebakaran.
“Iya benar, kebakaran di PT BAI. Informasi terakhir sudah api sudah dipadamkan oleh Damkar milik mereka. Jadi, kami belum sempat ke lokasi. Tapi api sudah dipadamkan,” terang Kabid Damkar BPBD Mempawah, Desvan.
Desvan mengaku pihak belum mendapatkan laporan secara resmi terkait kebakaran yang terjadi dilingkungan pabrik SGAR milik PT BAI di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit tersebut.
“Sampai saat ini belum ada laporan resmi kepada kami terkait kebakaran tersebut,” jawabnya.
Polisi olah TKP
Usut punya usut, ternyata yang mengalami kebakaran di lingkungan pabrik SGAR PT BAI adalah gudang penyimpanan alumina hydroxide.
Kapolres Mempawah, AKBP Sudarsono melalui Kasat Reskrim Polres Mempawah, Iptu Fadhila Nugrah Sakti mengungkapkan kebakaran terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Ditambahkan, menurut keterangan saksi mata, ada dua pekerja sedang mleakukan pekerjaan di dalam gudang penyimpanan alumina hydroxide.
“Dua pekerja tersebut melakukan pemotongan besi dengan menggunakan mesin las pada bagian atas di dalam gudang,” terangnya.
Sementara kata Kasat Reskrim, pekerja lainnya mengamankan dan menutup pallet plastik yang terdapat didalam gudang dengan menggunakan seng.
Lantas, saat itu, saksi mata melihat percikan api dari mesin las jatuh dari atas ke lantai gudang.
“Nah, percikan api mesin las jatuh ke lantai dan mengenai tumpukan pallet plastik tersebut. Tak lama kemudian, muncul kepulan asap hitam dari tumpukan pallet plastik itu,” jelasnya.
Tak lama sambung Kasat, kepulan asap hitam disertai dengan api tampak membesar dan membakar tumpukan terpal yang berada disamping tumpukan pallet plastik.
“Nah, api juga membakar dinding gudang yang terbuat dari bahan plastik. Sebagian api ada yang merambat ke atas gudang melalui kabel. Kemudian api semakin membesar,” tuturnya.
Para pekerja berupaya melakukan pemadaman api, dengan cara menyemprotkan sedikitnya 17 tabung APAR yang ada di sekitar gudang yang terbakar, sembari menunggu unit Damkar milik PT BAI tiba di lokasi gudang.
“Upaya pemadaman juga dilakukan dengan dua unit Damkar milik PT BAI. Dan sekitar pukul 10.10 WIB, api yang membakar gudang berhasil dipadamkan. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam insiden kebakaran ini,”tukasnya.
Dari hasil olah TKP, ungkap Kasat, pihaknya menduga kebakaran disebabkan kelalaian dari pekerja yang melakukan pemotongan besi menggunakan mesin las.
Pekerja dengan sengaja membiarkan percikan api jatuh ke lantai hingga mengenai tumpukan pallet plastik alas alumina hydroxide yang mudah terbakar.
“Akibat kelalaian tersebut menyebabkan munculnya percikan api yang memicu terjadinya kebakaran di dalam gudang penyimpanan alumina hydroxide tersebut,” cetusnya. [red/r/hr]