FOTO : Ketua Umum SMSI Pusat, Firdaus saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah awak media [ist]
redaksi – radarkalbar.com
JAKARTA – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) memberikan dukungan penuh terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh-tokoh yang berjasa besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Dukungan ini sejalan dengan semangat memperkuat rasa nasionalisme dan mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan segalanya demi kemerdekaan bangsa.
Ketua Umum SMSI, Firdaus, menyampaikan pemberian gelar Pahlawan Nasional merupakan bentuk pengakuan dan penghormatan terhadap kontribusi luar biasa para tokoh yang telah menginspirasi perjuangan bangsa.
SMSI juga mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya media siber, untuk terus mengedepankan semangat kepahlawanan dalam membangun negara.
“Perjuangan para pahlawan harus kita jaga dan lestarikan dalam setiap langkah kita sebagai bangsa. Dukungan SMSI terhadap pemberian gelar Pahlawan Nasional ini adalah bentuk dari komitmen kami untuk menjaga ingatan kolektif bangsa tentang sejarah dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pahlawan,” papar Firdaus.
Selain itu, SMSI juga mengingatkan pentingnya peran media dalam menyebarluaskan informasi tentang tokoh-tokoh pahlawan serta kisah perjuangan mereka, agar generasi muda Indonesia dapat lebih memahami dan mengapresiasi arti penting perjuangan tersebut dalam konteks pembangunan bangsa masa kini.
Dukungan SMSI ini diharapkan dapat mempercepat proses pengusulan gelar Pahlawan Nasional dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengenang serta menghargai jasa para pahlawan Indonesia.
Dukungan untuk mengusulkan Raden Mas (RM) Margono Djojohadikoesoemo sebagai pahlawan nasional semakin menguat. Sejumlah tokoh dan organisasi secara beruntun menggelar diskusi guna mendalami kontribusi Margono, khususnya dalam merintis landasan ekonomi nasional.
Gagasan ini pertama kali dilontarkan oleh Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus dalam pertemuan dengan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Zulmansyah Sekedang dan Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handoyo di Banten.
Ketiga ketum organisasi nasional ini sepakat bahwa Margono, pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), memiliki jasa besar yang patut dikenang sebagai pahlawan nasional.
Setelah pertemuan tersebut, rangkaian Focus Group Discussion (FGD) digelar oleh SMSI, PWI, dan Formas di beberapa kota untuk mendukung gagasan ini. Pada FGD pertama di Jakarta, Firdaus menyatakan bahwa Margono berperan penting dalam membangun fondasi ekonomi bangsa di masa awal kemerdekaan.
“Momentum ini penting untuk mengenang peran Margono yang membangun ekonomi nasional ketika negara baru merdeka. Kontribusinya besar, terutama dalam mendirikan BNI sebagai bank yang menopang ekonomi negara,” ujar Firdaus.
Dukungan lain datang melalui diskusi di Surabaya, Ketua PWI Jawa Timur Lutfi Hakim menyoroti komitmen Margono terhadap nasionalisme. “Beliau adalah bangsawan yang turun ke masyarakat dan turut berjuang untuk kemerdekaan.
Lewat BNI, ia membuktikan bahwa sektor keuangan dapat menjadi pilar bangsa.
Pandangan serupa disampaikan Wakil Ketua Dewan Pakar SMSI, Buyung Wijaya Kusuma, dalam FGD di Jakarta. Buyung menggarisbawahi keteguhan hati Margono yang mengesampingkan kepentingan pribadi demi stabilitas ekonomi nasional.
“Margono dengan ikhlas menyerahkan kewenangan bank sentral kepada bank kolonial Hindia Belanda demi stabilitas ekonomi negara. Ini menunjukkan pengorbanan yang tidak kecil,” jelas Buyung.
Dukungan juga disampaikan Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama, Kalibata.
Ia menyatakan RM Margono layak diusulkan sebagai pahlawan nasional, terutama atas jasanya dalam menjaga kestabilan ekonomi pasca-kemerdekaan.
“Jika ditanya apakah kakek Presiden Prabowo layak diberikan gelar pahlawan, saya kira sangat layak. Pengusulannya akan diproses sesuai aturan,” ungkap Gus Ipul.
Rangkaian GD ini diharapkan dapat memperkuat dorongan pengajuan gelar pahlawan nasional untuk RM Margono dan melengkapi dokumen sejarah terkait kontribusi tokoh ini dalam perjuangan bangsa. [red/r