Farhan dan Dinamika HMI Sambas, Kepemimpinan yang Diuji, Persatuan yang Dicari

2 days ago 4

FOTO : Ketua HMI Cabang Sambas, Farhan [ ist ]

Luffi Ariadi – radarkalbar.com

SAMBAS – Riak di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sambas kembali mencuat ke permukaan.

Mosi tidak percaya yang digulirkan sebagian kader terhadap Ketua Umum Muhammad Farhan menjadi ujian serius bagi roda organisasi.

Di tengah derasnya arus kritik yang mengemuka di media sosial, Farhan tampil tidak dengan perlawanan, melainkan dengan ketenangan yang menunjukkan karakter kepemimpinan yang lebih reflektif dari pada reaktif.

Langkahnya itu mengisyaratkan pendekatan baru dalam menghadapi dinamika organisasi.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikannya pada Selasa (28/10/2025), Farhan menilai kritik adalah hal yang tak terelakkan dalam ruang demokrasi HMI.

“Kritik adalah bagian dari dialektika, sejauh disampaikan dengan adab dan berpijak pada AD/ART,” ujarnya.

Pernyataan tersebut seolah menjadi pesan simbolik figur kepemimpinan tidak diukur dari kemampuan menepis kritik, melainkan dari cara mengelola kritik menjadi energi perubahan.

Dalam konteks ini, Farhan tampak berusaha menempatkan dirinya bukan sebagai figur sentral yang harus selalu benar, tetapi sebagai fasilitator yang membuka ruang dialog di tengah ketegangan.

Meskipun tidak menampik adanya kendala administratif dan komunikasi yang sempat menghambat kerja organisasi, Farhan justru memanfaatkan momen itu untuk melakukan konsolidasi ulang.

Rapat koordinasi internal dan rapat pimpinan komisariat yang ia gelar pada (27/10/2025) menjadi langkah strategis untuk meredam ketegangan dan membangun kembali kepercayaan antar-kader.

Dari kacamata organisasi, apa yang dilakukan Farhan dapat dibaca sebagai bentuk kepemimpinan adaptif, tidak terburu-buru menampilkan otoritas, tetapi memilih membangun legitimasi melalui pendekatan komunikasi dan perbaikan struktural.

Dalam dinamika organisasi mahasiswa, gaya seperti ini seringkali lebih efektif menjaga keberlanjutan dibanding gaya kepemimpinan yang konfrontatif.

Namun, pilihan jalan damai ini tentu bukan tanpa risiko. Dalam organisasi dengan semangat idealisme tinggi seperti HMI, sikap tenang kerap disalahartikan sebagai kelemahan. Tantangannya kini bagi Farhan adalah memastikan bahwa upaya menurunkan tensi tidak diartikan sebagai abainya pemimpin terhadap kritik kader.

Farhan tampaknya menyadari hal itu. Ia menegaskan pentingnya membangun kembali semangat keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan sebagai poros pemersatu di tengah keragaman pandangan.

“Kita boleh berbeda pendapat, tapi jangan kehilangan ruh perjuangan HMI,” ucapnya menutup pernyataan dengan tenang.

Dari sini, konflik internal HMI Cabang Sambas tidak lagi sekadar persoalan mosi tidak percaya, melainkan refleksi dari perjalanan sebuah organisasi mahasiswa yang tengah mencari keseimbangan antara idealisme dan realitas manajerial.

Di dalamnya, Farhan menjadi figur yang diuji bukan karena ketegasannya semata, tetapi karena kemampuannya menjaga harmoni di tengah badai.

Dan mungkin, dalam keheningan langkahnya itu, tersimpan keyakinan yang menjadi moto abadi HMI : Yakin Usaha Sampai. [ red ]

editor/publisher : admin radarkalbar.com

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |