Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau ketat pola pergerakan Unusual Market Activity (UMA) atas Saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) dan PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) pada Selasa, (28/10/2025). Emiten ini dipantau karena terjadi kenaikan harga saham yang tidak wajar.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, saham tersebut bergerak di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Langkah tersebut dilakukan untuk melindungi investor, khususnya pemegang saham keempat emiten tersebut.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal," tulis manajemen BEI, dikutip dari laman resminya.
Informasi terakhir mengenai STAA yang merupakan emiten sawit ini adalah informasi tanggal 27 Oktober 2025 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia perihal penyampaian laporan keuangan interim yang tidak diaudit.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham STAA tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," tulisnya.
Mengutip data pasar, saham STAA bergerak turun 5,83% di harga Rp1.455 per saham pada perdagangan Senin, (27/10/2025). Di sisi lain, saham STAA telah naik 32.27% selama satu bulan. Sementara dalam year to date naik 77.44%.
Dengan pengumuman ini, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Sama halnya dengan STAA, BEI juga memberi perhatian khusus bagi saham BRRC karena adanya volatilitas transaksi yang dianggap tak wajar. Adapun keterangan terakhir soal BRRC tertuang pada keterbukaan informasi tanggal 24 Oktober 2025 perihal pencatatan saham.
Selama perdagangan Senin lalu, saham emiten produsen roti ini stagnan di level Rp151. Adapun saham MOLI telah melesat 96.10% selama sebulan, dan turun 42.37% selama year to date (YTD).
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Saham Bergerak Volatil, BEI Pelototi Dua Emiten Ini

4 hours ago
1

















































