15 Perusahaan Belum Sampaikan Laporan Keuangan

3 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Terdapat 15 perusahaan tercatat yang belum menyampaikan laporan keuangan tengah tahun 2025 secara tepat waktu. Padahal, batas akhir pengumpulannya pada Kamis, (31/7/2025).

Berdasarkan Peraturan Bursa Nomor I-E, perusahaan Tercatat yang berencana untuk menyampaikan Laporan Keuangan Interim yang diaudit atau yang ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik wajib menyampaikan rencana tersebut beserta alasan/tujuannya paling lambat 1 bulan setelah tanggal Laporan Keuangan Interim dimaksud.

Melansir surat pengumuman Bursa Efek Indonesia (BEI) No.: Peng-S-00017/BEI.PLP/08-2025, terdapat total 58 total emiten yang wajib melaporkan laporan keuangannya. Dari jumlah tersebut, 41 diantaranya telah memenuhi ketentuan tersebut. Sisanya, 15 perusahaan belum menyampaikan laporan keuangan.

"2 perusahaanm tercatat belum menyampaikan laporan keuangan yang tidak ditelaah secara terbatas dan tidak diaudit oleh akuntan publik (dikenakan peringatan tertulis I)," sebagaimana di sebutkan dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa, (12/8/2025).

Sementara itu, 1 Perusahaan Tercatat akan menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2025 yang akan ditelaah secara terbatas oleh Akuntan Publik Belum menyampaikan Laporan Keuangan, 7 Perusahaan Tercatat akan menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2025 yang diaudit oleh Akuntan Publik.

Selain itu, 4 Efek EBA-SP akan menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan per 30 Juni 2025 yang akan diaudit oleh Akuntan Publik. Dan 1 Efek EBAS-SP akan menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan per 30 Juni 2025 yang akan diaudit oleh Akuntan Publik.

"1 Perusahaan Tercatat yang mencatatkan Surat Utang Negara tidak wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2025 dan 1 Efek EBA-KIK yang tidak wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan per 30 Juni 2025," kata dia.

Adapun daftar Perusahaan Tercatat dan Efek yang dikenakan Peringatan Tertulis I oleh BEI adalah PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (PIKI) dan PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (REFI).


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Q1-2025 Positif, Dirut BTN Optimistis Bisnis Lanjut Nge-Gas!

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |