Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Transmigrasi menyiapkan proyek percontohan (pilot project) budidaya alpukat di satuan permukiman Tanjung Banon, di Kawasan Transmigrasi Batam, Rempang dan Galang (Barelang), Kepulauan Riau. Program ini terinspirasi dari keberhasilan Desa Wisata Jambu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang sukses mengembangkan alpukat sebagai komoditas unggulan sekaligus agrowisata yang meningkatkan pendapatan warga.
Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menilai Kawasan Transmigrasi Barelang memiliki potensi besar untuk dikembangkan tidak terbatas pada sektor kekayaan alamnya.
"Mengembangkan Tanjung Banon bukan hanya potensi lautnya atau pertaniannya, hortikulturanya, tapi juga potensi-potensi ekonomi lainnya termasuk budaya Melayu," ujar dia dikutip Senin (22/12/2025).
Untuk mendukung penguatan ekonomi lokal, pemerintah juga mendorong pemanfaatan lahan dan bangunan rumah warga untuk usaha pariwisata berbasis komunitas.
"Kita nanti bikin sentra kuliner, kemudian tadi kita ada diskusi ide bikin hotel kampung semacam homestay. Bapak Ibu diberikan 45 meter bangunan, jadi nanti ada sisa lahan yang bisa kita berdayakan untuk model hotel kampung, homestay," jelasnya.
Selain itu, Kementerian Transmigrasi akan mendirikan Kampus Patriot di Kawasan Transmigrasi Barelang.
"Kampus Patriot itu adalah anak-anak pintar dari seluruh Indonesia, mereka akan kuliah di ITB, di UI, di UGM, di beberapa universitas terbaik di Indonesia, tetapi studinya tidak di Jawa. Mereka akan tinggal sehari-hari bersama Bapak Ibu sekalian di Tanjung Banon," kata Iftitah.
Kementerian Transmigrasi menegaskan penciptaan ekonomi baru di Kawasan Transmigrasi Barelang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan dengan memberikan pendampingan langsung. Berbagai program tersebut pun akan mulai dilaksanakan pada 2026.
Kepala Desa Wisata Jambu, Agus Joko Susilo, menilai lahan yang dimiliki warga Tanjung Banon cocok untuk ditanami pohon alpukat.
"Insyaallah semua warga masyarakat Tanjung Banon ini akan kita ajak untuk menanam alpukat yang besar-besar seperti ini," ujar dia.
Desa Wisata Jambu berhasil menghapus angka kemiskinan dengan mengajak seluruh warga menanam alpukat. Sebagai gambaran, warga di desanya yang memiliki 10 pohon alpukat rata-rata bisa menghasilkan Rp35 juta per tahun. Pola serupa pun akan diterapkan di Kawasan Transmigrasi Barelang dengan harapan bisa meraih kesuksesan serupa.
"Alhamdulillah, atas arahan Bapak Menteri, mudah-mudahan kawasan ini akan menjadi kawasan agrowisata. Agrowisata buah yang akan mendongkrak penghasilan warga masyarakat semuanya," kata Joko.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

2 hours ago
3

















































