Wabah Jamur Mematikan Serang Rumah Sakit di Eropa

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC) mengungkapkan sebuah jamur mematikan tengah menyebar cepat di rumah sakit di Eropa. Ini menjadi ancaman serius bagi pasien dan sistem pelayanan kesehatan.

Mengutip Strait Times, ada 1.346 kasus jamur Jamur Candidozyma auris (C. auris) yang dilaporkan pada wilayah itu dalam laporan tahun 2023. Angka itu meningkat 67% dari tahun sebelumnya ungkap ECDC pada 11 September. Padahal tidak ada kasus baru yang dilaporkan hingga tahun 2013.

Jamur ini sulit diobati karena sering kali kebal terhadap obat antijamur, bahkan mampu bertahan hidup di permukaan rumah sakit dan peralatan medis serta mudah menyebar antar pasien.

Jamur ini sangat berisiko bagi orang-orang yang sudah sakit, dan tingkat kematian bisa mencapai 60%.

ECDC juga memperingatkan bahwa tanpa tindakan tepat waktu,w abah dapat cepat menyebar di tingkat regional atau nasional.

Wabah-wabah terbaru telah dilaporkan di Siprus, Prancis, dan Jerman. Bahkan menurut ECDC penularan begitu meluas sehingga wabah individual tidak lagi dapat dibedakan.

Kini otoritas melakukan isolasi pasien di kamar terpisah dan melakukan disinfeksi terhadap peralatan. Lembaga ini juga mencontohkan negara Denmark salah satu yang berhasil mengendalikan jamur, mengendalikan wabah, dan tidak melaporkan kasus baru sejak itu.

Namun, banyak negara masih memiliki kesenjangan yang signifikan dalam respons mereka.

Dari 36 negara yang disurvei oleh ECDC, hanya 17 negara yang memiliki sistem pengawasan nasional untuk C. auris dan hanya 15 negara yang telah mengeluarkan panduan khusus pencegahan infeksi. Pendanaan untuk obat antijamur baru juga tidak menentu.

Setelah melonjak hingga hampir US$383 juta pada tahun 2022, belum ada komitmen baru pada tahun 2025, menurut data yang dikumpulkan untuk Bloomberg oleh platform riset keuangan PitchBook.

Sebagian besar investasi telah diberikan kepada sekelompok kecil perusahaan seperti Pulmocide dan F2G. Dukungan yang lebih luas telah dibatasi oleh sulitnya menemukan target obat baru dan lemahnya insentif dalam antijamur, termasuk biaya pengembangan yang tinggi.


(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Makhluk Mungil Bawa Kematian Jutaan, Ilmuwan Teriak Tanda Kiamat

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |