FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
28 August 2025 05:00

Seorang pria membaca edisi terbaru surat kabar The Times of India, dengan headline utama tentang tarif impor AS terhadap produk India, di kawasan kota tua Delhi, India, 27/8/2025. (REUTERS/Anushree Fadnavis)

Ekspor India ke Amerika Serikat (AS) terancam. Barang-barang Bollywood bahkan akan menghadapi beberapa tarif tertinggi di dunia, minggu ini. (REUTERS/Anushree Fadnavis)

Trump telah mengaitkan isu perang dan perdamaian dengan perdagangan. Ia mengancam akan mengenakan bea masuk 50% kepada New Delhi sebagai balasan atas pembelian minyak Rusia yang terus berlanjut. (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration)

AS adalah tujuan ekspor utama India pada tahun 2024, dengan nilai pengiriman US$87,3 miliar (sekitar Rp 1.424 triliun). Analis di Nomura memperingatkan bahwa bea masuk 50% akan "mirip embargo perdagangan". (REUTERS/Adnan Abidi)

Ekspor tekstil, makanan laut, dan perhiasan telah melaporkan pembatalan pesanan AS dan kerugian dari pesaing seperti Bangladesh dan Vietnam. Ini meningkatkan kekhawatiran akan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran. (REUTERS/Adnan Abidi)

Memang ada sejumlah penangguhan saat ini. Ini berlaku untuk sebagian kecil produk farmasi dan elektronik, termasuk iPhone yang dirakit di India. "Ekspor yang setara dengan 1,% dari PDB India akan terdampak," tambah S&P memperkirakan meski yakin bahwa itu akan menjadi guncangan "satu kali" yang "tidak akan menggagalkan" prospek pertumbuhan jangka panjang negara tersebut. (REUTERS/Adnan Abidi)

Di dalam negeri, media India melaporkan bahwa pemerintah sedang menggodok paket senilai US$2,8 miliar untuk eksportir, sebuah program enam tahun yang bertujuan untuk meredakan kekhawatiran likuiditas. Modi juga telah mengusulkan pemotongan pajak atas barang-barang kebutuhan sehari-hari untuk memacu belanja dan menopang perekonomian. (REUTERS/Anushree Fadnavis)