Jakarta, CNBC Indonesia - SpaceX dikabarkan tengah membidik peluang Initial Public Offering (IPO) dengan valuasi sebesar US$800 miliar atau sekitar Rp 13.344 triliun menurut sumber yang mengetahui rencana itu. Nilai tersebut melampaui OpenAI dan menjadikan SpaceX perusahaan privat paling berharga di Amerika Serikat.
Chief Financial Officer SpaceX Bret Johnsen telah memberi tahu investor mengenai aksi penjualan tersebut dalam beberapa hari terakhir. Para eksekutif SpaceX juga menyampaikan bahwa perusahaan tengah mempertimbangkan penawaran umum perdana (IPO) pada 2026, menurut sejumlah sumber.
Melansir The Wall Street Journal, Valuasi US$800 miliar itu dua kali lipat dari nilai US$400 miliar yang dicapai SpaceX dalam penjualan sekunder sebelumnya. SpaceX belum memberikan komentar terkait kabar ini.
Para investor SpaceX telah menanti IPO selama bertahun-tahun seiring perusahaan berkembang menjadi penyedia layanan penting bagi pemerintah AS, mulai dari peluncuran satelit hingga pengiriman astronot. Selain itu, SpaceX menyediakan layanan internet broadband global yang digunakan di daerah terpencil, mulai dari pegunungan AS hingga wilayah konflik di Ukraina.
Pasar IPO mulai menggeliat kembali musim panas ini setelah tiga tahun lesu. Saham penerbit stablecoin Circle Internet Group dan pembuat perangkat lunak Figma melesat pada debut pasar mereka tahun ini.
Meskipun penutupan pemerintahan AS sempat memperlambat laju penawaran baru, pelaku pasar optimistis tahun 2026 akan menjadi fase normalisasi aktivitas IPO. Di tengah tantangan yang dihadapi kerajaan bisnis Elon Musk, SpaceX tetap kuat berkat dominasinya dalam peluncuran roket.
Banyak investor menilai bisnis satelit Starlink-yang memiliki lebih dari delapan juta pelanggan aktif-ikut mendorong valuasi jumbo tersebut. SpaceX mendekati investor melalui tender offer yang biasanya dilakukan dua kali setahun.
Dalam tender offer tersebut, karyawan dan investor dapat menjual saham yang sudah mereka miliki untuk mencairkan keuntungan dari perusahaan yang hampir berusia 25 tahun namun belum melantai di bursa. Meski belum ada jaminan valuasi SpaceX mencapai target US$800 miliar, basis investor setia perusahaan terus menyuntikkan dana pada valuasi yang semakin meningkat.
Musk mengatakan di X pada Juni bahwa perusahaan berbasis di Texas tersebut diperkirakan menghasilkan pendapatan sekitar US$15,5 miliar tahun ini. SpaceX menangani berbagai misi untuk perusahaan satelit komersial serta lembaga pemerintah seperti NASA.
Perusahaan ini juga memiliki hubungan mendalam dengan Pentagon dan komunitas intelijen AS, mengerjakan peluncuran serta proyek terkait satelit bagi klien-klien tersebut. SpaceX kerap meluncurkan satelitnya sendiri ke orbit rendah Bumi.
Saat ini perusahaan memiliki sekitar 9.000 satelit untuk layanan internet Starlink yang menyediakan koneksi berkecepatan tinggi bagi pelanggan residensial serta klien bisnis seperti maskapai penerbangan. SpaceX juga tengah membangun bisnis penyediaan koneksi satelit langsung ke ponsel konsumen.
Perusahaan baru-baru ini sepakat mengakuisisi blok spektrum milik operator satelit EchoStar untuk mendukung ambisi tersebut. SpaceX menggelontorkan lebih dari US$20 miliar dalam bentuk kas, saham, dan komitmen utang untuk membeli spektrum itu.
"Kami sangat senang melakukan transaksi dengan EchoStar dan bekerja dengan operator di seluruh dunia untuk mewujudkan misi mengakhiri zona tanpa sinyal di seluruh Bumi," ujar Presiden SpaceX Gwynne Shotwell dalam unggahan di X pada September.
SpaceX juga terus berinvestasi dalam Starship, roket besar yang dikembangkan untuk berbagai misi termasuk pendaratan astronot NASA di Bulan. Situs teknologi The Information sebelumnya melaporkan diskusi SpaceX dengan investor terkait potensi waktu pelaksanaan IPO.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1

















































