Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan hari ini, Rabu (22/10/2025) atau pasca pengumuman suku bunga BI, rupiah tercatat menguat 0,09% di posisi Rp16.570/US$.
Penguatan ini sekaligus membalikkan arah setelah sempat dibuka melemah 0,03% di level Rp16.590/US$ pada awal perdagangan.
Dalam pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG BI) pada hari ini, Rabu (22/10/2025), BI memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 4,75% pada Oktober ini.
Suku bunga Deposit Facility bertahan di 3,75% dan suku bunga Lending Facility tetap di 5,50%.
"Keputusan ini konsisten dengan prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 yang tetap terjaga rendah dalam sasaran 2,5±1%, upaya mempertahankan stabilitas nilai tukar Rupiah yang sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi, serta sinergi untuk turut memperkuat pertumbuhan ekonomi," mengutip dari siaran pers BI.
Keputusan ini menandai berhentinya tren pemangkasan suku bunga selama tiga bulan berturut-turut. Yakni pada Juli, Agustus, dan September yang masing-masing turun sebesar 25 basis poin (bps). Sepanjang tahun ini, BI tercatat telah memangkas suku bunga total 125 bps atau lima kali penurunan.
Keputusan kali ini tidak sesuai dengan konsensus yang dihimpiun CNBC Indonesia, dimana mayoritas pelaku pasar memperkirakan BI akan kembali menurunkan suku bunga acuannya. Dari 13 lembaga atau institusi yang disurvei, sembilan di antaranya memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,50%.
(evw/evw)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Balik Menguat, Dolar AS Turun ke Rp16.570