Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan pintu ekspor Indonesia dan akses pasar ke seluruh dunia semakin terbuka lebar, seiring dengan kerjasama dagang yang dijalin dengan berbagai negara. Dia mengungkapkan hingga saat ini Indonesia telah memiliki 20 perjanjian perdagangan yang telah diimplementasikan.
"Selanjutnya kami sedang menyelesaikan proses ratifikasi 10 perjanjian perdagangan dan sedang dalam proses perundingan sebanyak 16 perjanjian perdagangan yang akan membuka lebih luas bagi akses pasar kita di luar negeri," kata Budi saat membuka TEI ke-40 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (15/10/2025).
Dari 16 perjanjian perdagangan tersebut, ada beberapa yang telah diteken tahun ini. Budi menyebutkan pada Agustus 2025, penandatanganan Indonesia-Peru (IP CEPA) telah dilakukan, yang diikuti penandatanganan Indonesia-Kanada-CEPA pada tanggal 24 September di Ottawa.
"Kemudian penandatanganan konklusi negosiasi juga sudah dilakukan untuk Indonesia-European Union CEPA. Selain itu, ada juga Indonesia Eurasian Economic Union-FTA atau Indonesia EIU-FTA, serta Indonesia-Tunisia PTA," pungkasnya.
Rangkaian perjanjian dagang tersebut menurutnya merupakan capaian strategis dan menandai babak baru dalam perluasan jaringan perdagangan Indonesia ke berbagai kawasan penting dunia yaitu Amerika Utara, Amerika Latin, Eropa, Eurasia hingga Afrika.
"Saat ini kami juga sedang melakukan perundingan perjanjian perdagangan dengan Indonesia Gulf Corporation Consultated Agreement atau Indonesia GCC-FTA untuk perluasan akses pasar Timur Tengah serta Indonesia Mercosur-CEPA untuk perluasan akses Amerika Latin," jelasnya.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Dagang Masih Panas, AS-China Cari Solusi sampai ke London