Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan ritel raksasa Amerika Serikat (AS), Target, memangkas sekitar 1.800 peran korporat dalam PHK besar pertamanya dalam kurun waktu sekitar satu dekade. Langkah ini dilakukan seiring upaya perusahaan untuk membalikkan penjualan yang stagnan selama bertahun-tahun dan menyederhanakan operasionalnya.
Langkah ini diumumkan oleh calon CEO baru, Michael Fiddelke, dalam sebuah memo kepada karyawan pada hari Kamis. Keputusan ini diambil di saat harga saham Target tertinggal dari pesaingnya dan perusahaan menghadapi reaksi keras karena menarik diri dari kebijakan keragaman, ekuitas, dan inklusi.
Dalam memo tersebut, Fiddelke menyatakan bahwa keputusan ini diperlukan untuk masa depan perusahaan. Perlu diketahui, ia akan mengambil alih kemudi perusahaan pada Februari tahun depan.
"Terlalu banyak lapisan dan pekerjaan yang tumpang tindih telah memperlambat keputusan, sehingga menyulitkan untuk menghidupkan ide-ide," tulis Fiddelke dalam memo tersebut dikutip Reuters, Jumat (24/10/2025).
"Ini adalah langkah yang diperlukan dalam membangun masa depan Target."
Keputusan PHK ini akan memengaruhi sekitar 8% dari total karyawan korporat Target, termasuk penutupan 800 posisi yang masih terbuka. Karyawan yang kehilangan pekerjaan akan menerima gaji dan tunjangan hingga awal Januari, di samping paket pesangon.
Perusahaan, yang sahamnya telah turun hampir sepertiga sepanjang tahun ini, telah bergulat dengan 11 kuartal berturut-turut penjualan yang sebanding yang lemah atau menurun dan juga menghadapi tekanan dari tarif AS atas impor asing. Perusahaan itu mempertahankan prakiraan tahunannya pada bulan Agustus, setelah menurunkannya pada bulan Mei, ketika ia menyalahkan melemahnya permintaan atas barang dagangan yang sebagian besar bersifat opsional yang dijualnya seperti pakaian dan elektronik.
(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bak Gunung Es, PHK Massal di RI Diyakini Buruh Lebih Mengerikan

3 hours ago
1

















































