Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa percaya diri, dalam sepekan lagi kurs rupiah akan kembali bergerak menguat, setelah sepekan ini terus tertekan hingga ke level atas Rp 16.700/US$.
Per sore hari ini, pergerakan rupiah sebetulnya sudah mengalami penguatan sedikit dibanding pembukaan sebelumnya yang hampir tembus di atas Rp 16.800/US$. Melansir dari Refinitiv, rupiah akhirnya mampu menguat ke posisi Rp16.725/US$ atau terapresiasi 0,06%. Hal ini sekaligus mematahkan tren pelemahan rupiah dalam enam hari beruntun.
"Mungkin pertengahan minggu depan juga udah balik," kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Purbaya mengatakan, tertekannya kurs sepekan ini sebetulnya dipicu oleh masalah sentimen yang salah akibat kebijakan bank pelat merah menaikkan suku bunga deposito valas di level 4%. Akibatnya terjadi peralihan tabungan dari deposito rupiah yang bunganya hanya 3,75% dijamin oleh LPS ke deposito valas.
Maka, ia melakukan konferensi pers per hari ini untuk membantah bahwa kebijakan kenaikan suku bunga deposito valas merupakan hasil keputusan pemerintah. Ia mengatakan, keputusan itu murni inisiatif perbankan yang belum diketahui dasarnya.
"Jadi mungkin itu inisiatif beberapa pemimpin bank. Tapi kita lihat, mungkin mereka merasa butuh atau enggak. Tapi yang jelas nggak ada instruksi dari kami, dari BI, danantara juga biasanya mereka menekankan market base. Artinya bisnis seperti business entity tanpa intervensi berlebihan dari pemilik," ucap Purbaya.
Purbaya memastikan, dengan kejelasan kebijakan ini, maka seharusnya kurs rupiah sudah menguat pada Rabu pekan depan sesuai dengan fundamentalnya.
"Rabu mesti udah balik. Hitungan saya yang jelas gini, fondasi ekonomi kita akan membaik terus ke depan. Kita menjalankan kebijakan untuk mendorong ekonomi, enggak main-main. Bank Sentral juga sinkron dengan kami, tujuannya sama. Menjaga stabilisasi ekonomi dan menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat. Supaya kita semua kaya bareng-bareng lah gitu," ucap Purbaya.
"Tapi kurs rupiah akan jauh lebih kuat dibanding sekarang. Kalau Anda pemain forward looking, kira-kira tahu signal apa yang mesti diambil. Atau posisi apa yang mesti diambil. Ini sinyal kuat sekali kan dari saya. Dan saya kalau jalanin enggak main-main kan," tegasnya.
(arj/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 Ekonom Soroti Keputusan BI Pangkas Suku Bunga, Sudah Tepat?