Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kapan La Nina akan terjadi di Indoensia. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati memprediksi La Nina lemah akan terjadi hingga tahun depan.
"BMKG juga mendeteksi sejak bulan November hingga diprediksi sampai Desember (2025), Januari, Februari (2026) terdeteksi adanya La Nina lemah dipengaruhi perbedaan suhu di Samudera Pasifik terhadap kepulauan Indonesia," kata Dwikorita dalam konferensi pers, Sabtu (1/11/2025).
Berdasarkan pemantauan BMKG, suhu muka laut di Samudera Pasifik mengalami pendinginan. Selain itu juga melewati ambang bata La Nina pada September dengan anomali suhu di pasifik tengah dan timur sebesar -0,54 dan Oktober sebesar -0,61.
Adapula kondisi atmosfer penguatan angin timuran. Dua kondisi ini menunjukkan awal la Nina.
BMKG memprediksi La Nina tak berdampak signifikan pada curah hujan di Indonesia. Kondisi curah hujan November 2025-Februari 2026 masih dalam kategori normal.
Menurutnya, peningkatan curah hujan di sebagian daerah Indonesia bukan akibat La Nina lemah. Namun akibat suhu hangat di muka air laut.
"Bukan berarti curah hujan akan meningkat signifikan. Memang di sebagian Indonesia curah hujannya di atas rata-rata normal. Namun menurut ahli klimatologi BMKG, peningkatan bukan karena La Nina lemah. Namun disebabkan karena semakin hangatnya suhu muka air laut tadi," dia menjelaskan.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hujan Ekstrem Menghantam Wilayah RI, Waspada Banjir di Lokasi Ini

5 hours ago
1

















































