Jakarta, CNBC Indonesia - Industri film Indonesia terus menunjukkan tren positif. Tahun 2024 tercatat, jumlah penonton film nasional mencapai 82 juta orang, atau sekitar 80% dari total penonton bioskop di Indonesia.
Direktur Film, Animasi, dan Video Kementerian Ekonomi Kreatif, Dony Setiawan menilai lonjakan penonton ini menjadi sinyal industri film lokal tengah tumbuh pesat dan berdaya saing. Ia menyebut, kegiatan seperti KIFF berperan penting dalam memperluas kolaborasi lintas negara, baik melalui pertukaran kreator, distribusi film, hingga produksi bersama antara sineas Indonesia dan Korea.
"Industri perfilman Indonesia sekarang sangat menjanjikan. Jumlah penontonnya besar dan tumbuh positif setiap tahun. Kami membuka ruang bagi pelaku industri film Korea untuk berinvestasi di Indonesia," ujarnya, saat membuka Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2025 di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (31/10/2025) malam.
Menurut Dony, sektor film kini menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi kreatif nasional. Pemerintah, kata ia, berkomitmen memperkuat ekosistem perfilman agar menjadi "the new engine of growth" bagi perekonomian Indonesia.
Senada dengan itu, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Heru Hartanto Subolo, menyebut film sebagai sarana yang efektif dalam diplomasi budaya.
"Film dan media budaya lainnya adalah alat paling efektif dalam soft diplomacy. Melalui film, kita bisa saling belajar budaya, meningkatkan saling pengertian, dan memperkuat hubungan antar masyarakat," ujar Heru.
Ia menambahkan, kerja sama Indonesia dan Korea di bidang perfilman telah berlangsung lebih dari satu dekade dan menjadi simbol hubungan erat kedua negara. Tahun ini, sebanyak 16 film dari Korea dan Indonesia ditayangkan selama festival berlangsung.
KIFF 2025 Tampilkan Film Terbaik Korea dan Indonesia
 Foto: Poster Film No Other Choice. (Dok Ist)
Foto: Poster Film No Other Choice. (Dok Ist)
Poster Film No Other Choice. (Dok Ist)
Sementara itu, Direktur Korean Cultural Center (KCC) Indonesia, Kim Yong Woon, menilai perkembangan film Indonesia kian pesat. Ia menyoroti kesuksesan film "Jumbo" yang berhasil mencatat 10 juta penonton dalam 60 hari, serta film "Panggil Aku Ayah" yang mendapat sambutan hangat publik.
"Industri perfilman Indonesia semakin kuat, seperti yang disampaikan Pak Dony. Karena itu, KCC dan Kedutaan Besar Korea berharap kolaborasi ini terus berkembang untuk mendukung pengembangan industri film kedua negara," kata Kim.
KIFF 2025 menayangkan enam film Indonesia dan sepuluh film Korea pilihan yang diputar di Jakarta, Yogyakarta, dan Malang mulai 31 Oktober hingga 2 November 2025. Tahun ini, film pembuka festival adalah "No Other Choice", karya sutradara Korea Park Chan-woo, yang sebelumnya meraih People's Choice Award di Toronto International Film Festival 2025.
(hsy/hsy)
                    
                                                
    [Gambas:Video CNBC]
Next Article "Kao presents TGC Jakarta 2025" Semarakkan Ekonomi Kreatif Indonesia

 7 hours ago
                                2
                        7 hours ago
                                2
                    
















































