Orang China Ramai-ramai Jual Dolar AS, Ini Alasannya

3 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua mata uang dari negara yang kini menjadi negara ekonomi terbesar yakni dolar Amerika Serikat (AS) dan yuan China sedang saling berlawanan setelah mulai banyaknya perbankan di China yang menjual dolar AS seiring perkasanya yuan China.

Bulan lalu, bank-bank di China membantu klien melepas mata uang asing dengan laju tercepat sejak 2020, seiring meningkatnya optimisme terhadap apresiasi yuan lebih lanjut.

Para pemberi pinjaman menjual valuta asing senilai US$ 51,8 miliar atas nama nasabah mereka pada September lalu, di mana hal ini menjadi jumlah bulanan terbesar sejak Desember 2020, menurut data resmi yang dirilis Rabu malam. Adapun klien-klien tersebut meliputi eksportir, importir, dan beberapa investor aset keuangan luar negeri.

Data tersebut menunjukkan sentimen bullish terhadap yuan, setelah mata uang tersebut mencapai level terkuatnya sejak November tahun lalu. Konversi valuta asing yang lebih besar oleh eksportir lokal dapat mendukung yuan di tengah ketegangan perdagangan yang kembali terjadi dengan AS.

"Surplus bersih dalam penyelesaian valuta asing menunjukkan bahwa arus masuk ke China meningkat, membantu menopang yuan, sementara konversi eksportir juga meningkat," kata Khoon Goh, kepala riset Asia di Australia and New Zealand Banking Group, dikutip dari The Edge.

Angka-angka tersebut menunjukkan lonjakan konversi mata uang untuk perdagangan barang, di tengah pertumbuhan ekspor yang kuat pada September 2025. Hal ini membantu mengimbangi arus keluar dari investasi sekuritas, karena data bank sentral yang terpisah menunjukkan lembaga-lembaga asing terus mengurangi kepemilikan obligasi dalam negeri bulan lalu.

Para analis yang diwawancarai Bloomberg bulan lalu memperkirakan para eksportir China akan mengonversi ratusan miliar dolar ke mata uang lokal mereka jika yuan melanjutkan relinya menuju 7,00. Saat ini, yuan diperdagangkan di sekitar level 7,12 per dolar AS.

Bank sentral China (People's Bank of China/PBoC) menetapkan nilai tukar acuan harian yuan pada level terkuatnya dalam sekitar satu tahun bulan ini, setelah Presiden AS Donald Trump meningkatkan ancaman tarif terhadap China pada awal Oktober.

"Dengan PBoC yang mendukung penguatan yuan dan mendorong penguatannya, kita dapat melihat peningkatan lebih lanjut dalam rasio konversi eksportir untuk sisa tahun ini, yang akan mengarah pada apresiasi yuan lebih lanjut," jelas Khoon.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(chd/chd)

Read Entire Article
8000hoki online hokikilat online
1000hoki online 5000hoki online
7000hoki online 9000hoki online
800hoki download slot games 2000hoki download slot games
4000hoki download slot games 6000hoki download slot games
Ekonomi Kota | Kalimantan | | |